Halaman

Papua

Papua
is the bwest of Papua

Minggu, 14 Oktober 2012

MODUL I : JARINGAN KOMPUTER

MODUL I : JARINGAN KOMPUTER TIK : Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami jaringan komputer PENDAHULUAN Jaringan (network) adalah sekumpulan komputer yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain dan berbagi peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama. Secara topologi komunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya dibagi menjadi empat, yaitu topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi bus (bus). Adapun bentuk masing-masing topologi dapat dilihat pada gambar di bawah ini Topologi star Topologi ring Topologi bus Agar dapat berkomunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya diperlukan sebuah protokol jaringan. Protokol jaringan yang digunakan yang digunakan adalah protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP disamping protokol berlapis juga mengikuti standar ISO (International Organization of Standard) dan OSI (Open System Interconnection) yang memungkinkan untuk berkomunikasi seluruh dunia walaupun platform yang digunakan berbeda-beda. OSI menerapkan 7 lapis (layer), namun oleh TCP/IP diringkas menjadi 5 lapis saja. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini OSI TCP/IP Application Transport Internet Network Interface Presentation Session Transport Network Data link Physical Physical Untuk dapat mengenali satu komputer dengan komputer lainnya maka masing-masing komputer tersebut oleh TCP/IP diberi alamat IP. Pengalamatan IP ini berupa nomor 32 bit yang terdiri atas alamat subnet (field netid)dan host (field hostid). Agar tidak membingungkan maka IP diorganisasikan atas beberapa klas, dimana :  klas A : jika oktet pertama mempunyai nilai 0 s/d 127, yang mendukung 16.777.214 host  klas B : jika oktet pertama mempunyai nilai dari 128 s/d 191, yang mendukung 65.543 host  klas C : jika oktet pertama mempunyai nilai dari 192 s/d 223, yang mendukung 254 host dengan 2.097,92 alamat klas C. WORKSHOP 1. Hidupkan komputer dan login dengan mengisikan user name dan password yang telah disediakan 2. Pastikan komputer yang saudara hadapi memiliki ikon Network Neibourhood pada desktopnya (Jika belum harap lapor pada asisten atau administrator). 3. Klik satu kali ikon tersebut kemudian klik kanan dan pilih “properties”. 4. Setelah muncul dialog Network, kemudian pada group Configuration lakukan pengecekan komponen yang terinstalasi. Catat masing-masing komponen tersebut. 5. Pastikan bahwa komponen yang terinstalasi tersebut terdapat TCP/IP komponen (Jika tidak ada harap lapor ke asisten atau administrator). 6. Klik komponen TCP/IP tersebut dan kemudian klik tombol properties. Setelah muncul dialog TCP/IP Properties kemudian pilihlah IP Address. Catat IP address komputer saudara beserta subnet mask. Setelah itu klik tombol cancel (jika komputer saudara belum memiliki IP Address segera lapor ke asisten atau administrator). 7. Kemudian pindah ke group Identification. Catatlah Computer Name dan workgroupnya. Setelah itu tekan cancel. Entire Network : Client to Client 8. Pada ikon Network Neighborhood klik 2 kali. Setelah itu akan muncul dialog Network Neighborhood. Pada dialog tersebut akan terlihat komputer-komputer client lainnya (jika belum kelihatan lapor pada asisten atau administrator). Simpan dialog ini pada clipboard dengan cara klik satu kali dialog tersebut, kemudian tekan alt-printscreen bersamaan. Setelah itu buka wordpad atau MSWord dan keluarkan hasilnya dengan menekan ctrl-v bersamaan. Simpan file tersebut untuk laporan saudara. 9. Pada dialog Network Neighborhood klik ikon Entire Network satu kali. Setelah itu simpan dialog tersebut pada MSWord atau Word Pad dengan cara sebagaimana no 8 di atas. Perintah-perintah pada network 10. Bukalah windows console (Start-Program-MS-DOS Prompt), kemudian maksimalkan 11. Lakukan proses uji sendiri dengan mengetikkan perintah Ping 127.0.0.1 Catat hasilnya. Kemudian lakukan dengan IP yang lain (komputer teman saudara), lakukan minimal 5 kali untuk alamat IP yang berbeda 12. Lakukan perintah ping dengan menggunakan nama komputernya (host), catat hasilnya. Dan lakukan minimal 5 kali untuk host yang berbeda 13. Apa kesimpulan saudara tentang perintah ping tersebut Perintah NET dan NETSTAT 14. Ketikkan NET TIME \\(nama host) kemudian catat hasilnya 15. Ketikkan NET VIEW kemudian catat hasilnya 16. Ketikkan NET CONFIG kemudian catat hasilnya 17. Ketik NETSTAT /? Kemudian amati hasilnya 18. ketik NETSTAT –a, kemudian catat hasilnya 19. Lakukan hal yang sama untuk –e, -n, -s dan –r Client To Server 20. Dengan perintah PING, NET dan NETSTAT ulangi langkah 11 sampai dengan 19 untuk komunikasi dengan server (nama server, IP address server dapat saudara tanyakan langsung pada asisten atau administrator) MODUL II : KOMUNIKASI ANTAR KOMPUTER TIK : Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami komunikasi antar komputer client dengan winpopup, hak akses folder antar client dan antara client dengan server PENDAHULUAN Keuntungan yang diperoleh dengan terhubungnya komputer satu dengan lainnya dalam sebuah jaringan dengan menggunakan protokol TCP/IP, tidak hanya sebatas pemakaian/pemanfaatan piranti secara bersama-sama namun dapat juga digunakan untuk berkomunikasi antara satu client dengan client yang lain. Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya pemanfaatan lapisan socket yang tersedia. Salah satu aplikasi pendukung pengiriman pesan (message) ini adalah winpopup. Dimana pada aplikasi ini pemakai (user) dapat mengirimkan pesan pada komputer yang dituju dengan terlebih dahulu mengisikan nama host yang diinginkan atau dapat juga dengan menuliskan IP Addressnya. Pemakaian bersama (sharing) folder atau file dapat dilakukan antara satu komputer dengan komputer lain pada jaringan komputer. Efisiensi waktu dan tempat dapat diperoleh dengan adanya jaringan komputer ini. Disamping itu folder atau file yang tersimpan dapat dimanfaatkan oleh komputer lain. Model yang demikian ini disebut dengan data terdistribusi, artinya folder atau file tersebar diberbagai client. Disisi yang lain komputer-komputer yang bertindak sebagai client dapat pula memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh server untuk dapat mengakses folder atau file yang telah disediakan. Dengan kata lain fasilitas yang ini disebut pemakaian folder atau file secara terpusat. Salah satu masalah adanya pemakaian folder atau file secara bersama-sama, baik terdistribusi atau terpusat pada suatu jaringan adalah keamanan folder atau file tersebut. Untuk menanggulangi masalah tersebut folder atau file yang disharing diproteksi keamanannya dengan menggunakan password. Masing-masing client maupun server dapat menset password melalui komputernya masing-masing. WORKSHOP Komunikasi antar client 1. Buka windows explorer kemudian klik subdirektori windows. Setelah itu carilah aplikasi WinPopup. Jika telah ditemukan klik dua kali. 2. Setelah muncul dialog WinPopup kemudian klik gambar amplop atau menu Message dan sub menu send. 3. Klik radio button User or Computer dan isikan IP address atau nama host komputer yang akan saudara kirimkan. Setelah itu isikan beritanya pada menu Message. Jika telah selesai kemudian klik OK 4. Lakukan beberapa kali untuk client yang berbeda. Pemakaian direktori bersama antar client 5. Buka windows explorer kemudian buat sebuah folder dengan nama Dirsama (misal : DirsamaKomputer1). 6. Setelah itu klik folder tersebut satu kali kemudian klik kanan sehingga muncul pop up menu. 7. Pada pop up menu klik sharing … 8. Setelah muncul dialog Properties, pada group Sharing klik radio button Shared As. 9. Pada bagian share name dapat saudara isikan nama defaultnya atau nama yang saudara inginkan. 10. Pada bagian Access type dapat saudara isikan read-only. 11. Dengan mengosongkan kolom Password kemudian klik tombol apply dan kemudian OK. 12. Isikan pada folder yang telah saudara sharing tersebut dengan sembarang file. 13. Setelah itu coba teman saudara untuk mengakses file tersebut (misal dicopy atau dirubah isinya). Catat isi pesan yang terjadi. 14. Lakukan hal yang sama namun dengan mengisikan passwordnya. Kemudian catat peristiwa yang terjadi ketika teman saudara hendak mengaksesnya. 15. Ulangi langkah 10 sampai dengan 14 namun untuk Access Type Full dan Depends on Password. Pemakaian direktori bersama client to server Tugas Administrator : mensetting pemakaian folder dan file bersama dengan akses yang bertingkat 16. Koneksikan komputer saudara dengan server yang telah disediakan. 17. Lakukan proses pengambilan (download) atau pengiriman (upload) data dari komputer client ke server. Catat hasilnya. 18. Dengan aplikasi winpopup komunikasikan dengan teman saudara untuk bertukar file melalui server (secara tidak langsung). Caranya adalah dengan memberitahu teman saudara tersebut melalui message yang saudara kirim lewat winpopup, kemudian teman saudara mengambil file yang sebelumnya telah saudara kirim ke server tersebut. Demikian pula sebaliknya. Buat kesimpulan dari hasil yang saudara dapatkan. Model terdistribusi antar client 19. Buatlah sebuah folder dan isikan dengan beberapa file. 20. Lakukan proses sharing dengan hak akses full dan isikan pula passwordnya. 21. kontak teman saudara melalui winpopup dan ajaklah mereka untuk dapat sharing folder secara bersama-sama. 22. Copykan file yang saudara inginkan ke folder komputer-komputer client yang telah diizinkan oleh teman saudara. Model terpusat antar client 23. Ulangi langkah 21 tetapi jadikan salah satu komputer teman saudara untuk digunakan menyimpan file-file dari berbagai komputer client. Model terpusat client - server 24. Hubungkan komputer saudara dengan server. 25. Simpan file-file yang saudara inginkan pada folder yang telah tesedia. MODUL III : CLIENT - SERVER TIK : Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami komunikasi antar komputer client dengan server dan dapat memanfaatkan fasilitas service yang telah disediakan server berupa telnet, httpl dan ftp PENDAHULUAN Adanya teknologi jaringan komputer dengan model client – server tidak hanya dalam merambah di skala lokal saja namun juga telah mendunia/publik domain, yang dikenal dengan internet. Namun adakalanya teknologi internet ini di adopsi oleh suatu perusahaan/badan yang hanya menginginkan scope tertentu, sehingga publik tidak dapat mengaksesnya secara bebas. Model yang demikian ini disebut dengan intranet. Baik internet dan intranet dapat dirancang dengan menggunakan aplikasi software tertentu. Dimana fasilitas yang harus disediakan yaitu untuk server berupa sistem operasi khusus untuk server (dalam hal ini windows NT server atau windows 2000) dan fasilitas pendukung web server yaitu IIS (Internet Information Server). Dengan aplikasi IIS memungkinkan suatu server bertindak sebagai web server yang memungkinkan pemakai untuk dapat mempublikasikan informasi pada intranet atau internet. Servis yang disediakan IIS ini memungkinkan pemakai mentrasfer informasinya dalam bentuk HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan layanan FTP (File Transfer Protocol). WORKSHOP Browsing menggunakan fasilitas HTTP 1. Buatlah sebuah homepage sederhana (dapat menggunakan front page atau msword atau fasilitas lain yang saudara fahami) 2. Setelah selesai lakukan proses upload data saudara tersebut ke server yang telah disediakan 3. Bukalah browser seperti internet explorer atau netscape atau opera atau fasilitas browser lain yang tersedia. 4. ketik URLnya dan browser saudara siap menampilkan informasi yang saudara simpan diserver tersebut. 5. Perbaiki home page saudara dan ulangi langkah diatas untuk mengupload homepage tersebut ke server. Pemakaian FTP 6. Buka aplikasi MSDos prompt saudara. 7. ketikkan FTP 8. Setelah terkoneksi ketikkan ? pada prompt ftp. 9. Cobalah beberapa perintah ftp tersebut dan catat hasilnya serta kegunaan dari perintah tersebut 10. Cobalah download sebuah file dengan perintah gets (download file dari server ke komputer saudara) 11. Cobalah upload sebuah file dengan perintah put (download file dari komputer saudara ke server) 12. Setelah selesai keluar denganperintah quit. Pemakaian TELNET 13. Melalui perintah RUN pada menu start ketikkan perintah telnet. 14. Isikan nama servernya atau IP Address server kemudian diikuti user name dan passwordnya, setelah itu klik OK. 15. Jika telah terkoneksi gunakan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan. MODUL IV : TRANSFER DATA TIK : Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami fasilitas layanan FTP melalui browser, windows explorer winscp PENDAHULUAN Selain layanan WWW, IIS juga menyediakan layanan lainnya yaitu File Transfer Protocol (FTP). Layanan tersebut sangat bermanfaat di dalam pemakaian upload maupun download file secara terpusat maupun terdistribusi. Awal mulanya software client FTP hanya berorientasi pada text, lama kelamaan teknologi ini diadopsi ke dalam browser dan internet explorer. Untuk menggunakan layanan ini user harus login ke layanan tersebut. Setiap kali login user dapat melakukan navigasi pada direktori-dikrektori yang disediakan kan oleh server pada layanan FTP. Selain itu client FTP memungkinkan user lain dalam jaringan untuk mengcopy file-file ke site FTP. WORKSHOP Pemakaian FTP melalui browser 1. Set IIS server dan konfigurasikan untuk layanan FTP 2. Konfigurasikan pula untuk logon FTP (langkah 1 dan 2 setting pada server dan itu merupakan pekerjaan administrator) 3. Untuk memastikan jaringan terkoneksi lakukan perintah ping kemudian diikuti dengan IP address atau nama servernya. 4. Aktifkan browser saudara, kemudian ketikkan IP Addrress server atau URL nya. 5. Double klik pada browser file-file yang akan didownload 6. Pada saat saudara mengklik file yang akan di download, akan tampil kotak dialog Save As. Tentukan lokasinya. 7. Coba dengan file-file yang lainnya. Logon pada FTP 8. Buka kembali salah satu browser di computer saudara (Internet explorer, netscape dll) 9. pada kolom URL ketikkan perintah ftp://user:password@computername/ atau ftp://username@computername/ 10. Ketikkan password saudara apabila muncul dialog password. 11. Setelah itu download file-file yang diinginkan 12. Lakukan langkah 4 sampai dengan 11 dengan menggunakan windows explorer 13. Lakukan langkah 4 sampai dengan 11 dengan menggunakan software winscp. (lakukan instalasi jika belum tersedia) To mamik Ini modulnya sampai ke IV dulu ya, untuk yang ke V & VI sedang dalam proses pembuatan

Membuat Jaringan Komputer

Membuat Jaringan Komputer, Server | Cara Membuat LAN | Network Jaringan | Internet Jaringan Sabtu, 23 Juni 2012 | 20:33 | Label: Pengetahuan | Rezky Nabil | 2 comments Ebook Jaringan Membangun Jaringan Komputer, Server | Cara Membuat LAN | Network Jaringan | Internet Jaringan - Sudah tahu kan apa itu jaringan? penjelasan singkatnya sih jaringan itu bisa kita artikan menghubungkan beberapa komponen komputer, seperti menghubungkan komputer satu dengan komputer lain, lalu apa tujuannya? banyak sekali tujuan membuat jaringan, yang jelas jaringan komputer akan sangat membantu bagi pekerjaan. Nah, kali ini saya akan share ebook dari QMG yang tentunya akan sangat membantu anda dalam mempelajari seputar jaringan. ebook ini berisi berbagai macam materi mengenai jaringan komputer, mulai dari sejarah jaringan komputer hingga tutorial membuat sebuah jaringan. Info lebih lanjut tentang ebook di atas bisa anda lihat => Di Sini Untuk panduan Mendownload, anda bisa melihat => Di Sini QMG sendiri memiliki 4 ebook utama yaitu teknisi komputer, teknisi jaringan, teknisi laptop, dan motherboard repair. selain 4 ebook tersebut ada juga ebook bonus jika anda memesan paket diskon. paket diskon sendiri adalah paket dimana anda membeli semua ebook dari QMG termasuk 4 ebook utama dan semua bonus ebook + software dengan harga yang jauh lebih murah dari harga asli CHAPTER 1 MENGENAL JARINGAN KOMPUTER Sejarah Jaringan Komputer Manfaat Jaringan Komputer Topologi Jaringan komputer Membedakan Jenis Jaringan Komputer Memahami Lebih Mendalam Beberapa Jalur Jaringan Komputer Sistem Operasi Baru dan Jaringan Komputer Berkenalan dengan Antarmuka Jaringan Windows XP CHAPTER 2 HARDWARE JARINGAN KOMPUTER Komputer Server Ethernet Hub Ethernet Switch Routers Network Repeater Network Bridges Network Adapter Wireless Network Interface Controller Modems Networking Cable Hardware Firewall Stand Alone Wireless Access Point (WAP) CHAPTER 3 INSTALASI PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER Persiapan Peralatan Kerja Menyiapkan Perangkat Keras Jaringan Langkah kerja pemasangan perangkat keras Penempatan Komputer Server Pemasangan Kompter Server Pada Hub/Switch Pemasangan Komputer Klien pada LAN kabel Penempatan HUB/Switch Penempatan dan Pemasangan Router CHAPTER 4 INSTALASI PERANGKAT LUNAK JARINGAN KOMPUTER Instalasi Sistem Operasi Cara Set Computer Name dan Workgroup pada Windows XP Pengaturan Network Connections Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Server Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Klien Cara Konfigurasi TCP / IP Address Printer Server Cara Konfigurasi TCP / IP Address Wireless Router Pengaturan Software Warnet Pada jaringan Komputer CHAPTER 5 KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER Klasifikasi Keamanan Jaringan Komputer Macam-Macam Serangan Jaringan Komputer Membangun Sistem Keamanan Jaringan Komputer Yang Kuat CHAPTER 6 MELAKUKAN KONEKSI PADA JARINGAN Melakukan Koneksi Jaringan Kabel Melakukan Koneksi Jaringan Wireless Memeriksa Status Koneksi Jaringan Set Up dan Tes Remote Desktop Pada Windows Set Up dan Tes Remote Desktop Web Connection CHAPTER 7 PENGATURAN SHARING DALAM JARINGAN Menginstall [File and Printer Sharing] Pada Windows XP Sharing File Dan Folder Dalam Jaringan Sharing Drive Dalam Jaringan Advanced File Sharing Sharing Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Melalui Komputer Server Sharing Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Tanpa Melalui Komputer Server Setting Komputer Ad Hoc Wireless Network Pemetaan Drive Sharing Dalam Jaringan Membuat Folder Sharing Bisa Diakses Secara Offline Mengakses File dan Folder Sharing Mengakses dan Bekerja Dengan Offline Files CHAPTER 8 TROUBLESHOOTING JARINGAN KOMPUTER Troubleshooting Koneksi Jaringan Lokal Troubleshooting File and Printer Sharing in Microsoft Windows XP Network Troubleshooting Commands Troubleshooting Diagnostic Tools Bagaimana cara mendapatkan Ebook Jaringan Komputer tersebut? Klik di sini untuk info lebih lanjut dan mendownload ebook gratis => Download Now Rating Artikel "Membuat Jaringan Komputer, Server | Cara Membuat LAN | Network Jaringan | Internet Jaringan " : 5 in terfas comentoter

Rabu, 09 Mei 2012

Pemancar dan penerima optik Pemancar merubah sinyal elektrik menjadi sinyal cahaya. Perubahan intensitas padasinyal cahaya dilakukan dengan modulasi analog. Sedangkan modulasi digitalmenghasilkan pulsa cahayaPenerima merubah kembali sinyal cahaya menjadi sinyal elektrik.Pemancar dan penerima optik Pemancar optik Laser Diode (LD) dan Light Emiting Diode dapat dikonversi dari sinyal listrik menjadi sinyal cahaya (electro-optical conversion). Keduanya merupakan osilator frekuensi tinggi ( ≈ 10 6 GHz ) dan berfungsi sebagai noise generator dengan spectral bandwith tinggi. Pemancar optik Laser diode mempunyai bandwith sebesar 1000 GHz ( nm 2 ≈∆ λ ), LED mempunyai bandwith sebesar 10.000 GHz ( nm 2 ≈∆ λ )Baik LD maupun LED mempunyai atenuasi rendah pada serat optik. Lebar spectral ∆λ akan sekecil mungkin sedangkan modulasi rengenya ∆ f akan menjaci sebesar mungkin. Pada 3 dB insertion loss dari laser diode hanya 50% dari kekuatan cahayayang ditembakkan dalam serat optik, pada 15-20 Db insertion loss dari LED berkurang hanya beberapa persen saja Coupling LED dan LD Penerima Optik Dua jenis penerima semi konduktor digunakan dalam sisitem komunikasi serat optik PIN (P-Intrinsik-N) APD ( Avalanche Photo Diode)Seperti halnya pemancar optik, penerima optik juga terdiri dari bahan semi konduktor.Dikombinasikan dengan pemancar Gallium Arsenide (GaAS), serat silika quartz dan(SiO2) dan silika (Si) receiver PIN Diode Di dalam PIN diode, serat optik ditempatkan sedemikian sehingga cahaya yangditerima jatuh pada suatu lapisan intrinsic dari material semi konduktor yangdiletakkan antara lapisan tipe n dan tipe p. Diode junction yang dibentuk oleh lapisan-lapisan ini dibias mundur (reserve-bias) dan jumlah arus yang mengalir melalui junction tersebut ditentukan oleh intesitas cahaya (jumlah photon) yang masuk dalamlapisan intrinsik. Variasi arus yang mengalir melalui diode PIN sebagai hasil darivariasi intensitas sinyal optik yang diterima adalah sangat kecil sehingga memerlukan penguatan Struktur dan Prinsip PIN Avalanche Photo Diode Mempunyai konstruksi yang mirip dan beroperasi dengan cara yang sama dengandiode PIN. Akan tetapi APD tidak memerlukan penguat efek medan di dalam modul penerima. Internal gain yang membuat APD lebih sensitif, diperoleh melalui penggunaan tegangan bias mundur yang tinggi pada diode junctionnya. Hal inimenghasilkan suatu medan listrik yang tinggi pada lapisan instrinsik diode. Pada saatsuatu elektron dilepas karena adanya suatu photon yang masuk ke lapisan intrinsik,medan listrik akan memyebabkan elektron tersebut bergerak sepanjang lapisan padakecepatan yang tinggi dan bertubrukan dengan molekul-molekul lain sehingggamelepaskan lebih banyak elektron-elektron yang selanjutnya akan bergerak sepanjanglapisan dengan kecepatan tinggi. Proses ini dinmakan avalanche breakdown .Keuntungan penggunaan avalanche breakdown ini adalah peningkatan sensitivitasdibandingkan dengan diode PIN.Struktur dan Prinsip APD Komponen receiver Komponen receiver dibagi menjadi 3 o Front End o Linear Channel o Data Recovery Front End Terdiri dari: Photodiode : untuk mengubah sinyal optik menjadi elektrik Preamplifier : untuk menguatkan sinyal untuk proses selanjutnya Linear channel Terdiri dariMain Amplifier : dikontrol secara otomatis untuk membatasi tegangan output Low Pass Filter : untuk membentuk pulsa tegangan yang berguna mengurangi noise Data Recovery Terdiri dari: Sirkit Decision :untuk membandingkan output dari linear channel terhadap levelthreshold dan memutuskan apakah sinyal tersebut berupa bit “1”atau bit “0” Sirkit Clock Recovery : mensikronkan proses keputusan
1 Perangkat Keras Internet Hub Hub Berfungsi untuk menggabungkan beberapakomputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Mungkinbila kita hanya akan menghubungkan dua buah PC kitahanya akan memerlukan Kabel UTP dengan Crimpingdengan metode cross cable. Tapi bagaimana halnyadengan 10 PC ? atau 20 PC ? disinilah fungsi hub bekerjadimana computer-komputer tersebut akan dihubungkindengan UTP Straight Cable yang dicolokkan ke port-portyang ada di hub dan diset dengan IP dengan alamat jaringan yang sama, maka kita akan beradadi dalam jaringan komputer yang terdiri lebih dari 2 buah PC.Hub memiliki sedikit kejelekan dimana dia akan membroadcast semua paket yang akandikirim ke salah satu IP Tujuan maksudnya apabila data atu informasi yang diterima. Hal inimungkin tidak akan terasa bila kita hanya memiliki 10 buah PC yang terkoneksi dalam satu jaringan. Cara kerja Hub Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yangdatang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yangtersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akanmemprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan kesatu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satuyang ditujukannya saja). Kabel Coaxial Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri ataskonduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabeltembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxialmenawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapatdijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari repeater.Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu : 1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 ) Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebutdengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector.Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah : Fungsi fungsi perangkat internet by Fariz Arruqy Werist_death@yahoo.com 2  Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.  Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :  Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.  Impedansi Terminator 50 Ohm. Fungsi: Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir terutama untuktransceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. 2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 ) Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasiantar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentukfisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyaksehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :  Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.  Impedansi terminator 50 Ohm.  Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksiantara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untukmenghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network AdapterCard. Interface dari AUI berbentuk DB-15.Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karenasifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisadijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.Konektor : 1. BNC Kabel konektorUntuk menghubungkan kabel ke T konektor.2. BNC T konektorUntuk menghubungkan kabel ke komputer. 3. BNC Barrel konektorUntuk menyambung 2 kabel BNC. 4. BNC TerminatorUntuk menandai akhir dari topologi bus. Fungsi fungsi perangkat internet by Fariz Arruqy Werist_death@yahoo.com 3Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernetdengan media transmisi coaxhanya ada satu kecepatan transfer data (10 Mbps).Terminator yang dapat digunakan adalahterminator dengan nilai resitansi sebesar 50 OHM. Penggunaan kabel lebih dari yang disarankansangat tidak dianjurkan karena dapat mengurangi performansi dari jaringan komputer tersebut.Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung didalam sistem ethernet karena biayanya murah.Karakteristik lain dari media tipe ini : PELINDUNG INTERFERENSI:adaMAKS. BANDWITH:10 MbpsMAKS. KABEL:500 meterSOKET:BNC (Bayonet Naval Conector)BIAYA:murah dibanding UTP TOPOLOGI FISIK:BusINSTALLASI:sederhana Modem Eksternal dan Internal Perangkat MODEM EKSTERNAL berada diluar CPU. Modem eksternal dihubungkan ke CPUmelalui port COM atau USB. Modem jenis ini biasanya menggunakan sumber tegangan terpisahberupa adaptor. Keuntungan penggunaan modem jenis ini adalah portabilitasnya yang cukupbaik sehingga gampang dipindah-pindah untuk digunakan di komputer lain. Disamping itudengan menggunakan modem eksternal, tidak perlu ada slot ekspansi yang dikorbankansehingga bisa dipakai untuk keperluan lain, terutama apabila mainboard yang digunakan hanyamenyediakan sedikit slot ekspansi. Modem eksternal juga dilengkapi dengan lampu indikatoryang memudahkan kita untuk memonitor status modem. Kerugiannya, harganya lebih mahaldibandingkan dengan modem internal. Modem eksternal juga membutuhkan tempat tersendiriuntuk menaruhnya meskipun kecil. Perangkat MODEM INTERNAL adalah terpasang langsungdidalam CPU. Secara fisik modem internal berupa sebuah card yang tertancap pada salah satuslot ekspansi pada mainboard, biasanya pada slot ISA atau PCI. Penggunaan modem jenis inimemiliki beberapa keuntungan, antara lain adalah lebih hemat tempat dan dari segi harga lebihekonomis dibandingkan dengan modem eksternal. Karena telah terpasang di dalam CPU, makamodem jenis ini tidak membutuhkan adaptor seperti halnya modem eksternal sehingga sistemterkesan lebih ringkas tanpa ada banyak kabel berseliweran yang bisa memberi kesan kurangrapi. Namun demikian, modem internal memiliki kelemahan berupa tidak adanya indikator seba. UTP (Unshielded Twisted Pair) Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiridari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8 buah kabel yangada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja untukdapat mengirim dan menerima data (Ethernet). Perangkatlain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel iniadalah konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB/SWITCH. Ada beberapa klasifikasi kabel yang digunakan untuk jaringan twisted-pair , tapi yang paling populer adalahCategory 5 (CAT 5). Masih ada beberapa klasifikasi untukCAT 5 ini, untuk pemakaian biasadigunakan CMR Cable. Kabel CAT 5 dijual dalam bentuk rol didalam karton berlubang untuk memudahkan penanganannya. Fungsi fungsi perangkat internet by Fariz Arruqy Werist_death@yahoo.com 4Pada ujung-ujung kabel CAT 5 ini dipasangkan konektor yang dikenal sebagai konektor RJ-45(RJ dari kata 'Registered Jack'). Konektor RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon (RJ-11). Bila pada kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat, makakabel network inimenggunakan Empat pasang .Ada dua macam pemasangan yang menghasilkan 'Ujung A' (End A) dan 'Ujung B' (End B).Urutan pemasangan kawat pada konektor yang dikenal sebagai End A dan End B ini padadasarnya adalah standar EIA568A dan EIA568B. Kabel CAT 5 yang kerdua ujungnya adalah UjungA disebut sebagai straight-through cable (kabel langsung), sedangkan bila yang satu Ujung Adan yang lainnya Ujung B dinamakan cross-over cable (kabel silang).Apabila ingin menghubungkan dua komputer langsung tanpa menggunakan hub dengankabek network, maka yang diperlukan adalah cross-over cable. Hubungan computer denganmenggunakan hub memerlukan straight through cable. Sebenarnya pada kabel CAT 5 tidaksemua kawat terpakai. Hanya kawat yang terhubung pada pin nomor 1, 2 ,3 dan 6 yang terpakaisedangkan kawat yang terhubung pada pin nomor 4, 5, 7 dan 8 tidak terpakai. Kabel UTP mempunyai ciri : PELINDUNG INTERFERENSI:tidak adaMAKS. BANDWITH:100 MbpsMAKS. KABEL:100 meterSOKET:RJ-45 (RJ = Registered Jack)BIAYA:murah TOPOLOGI FISIK:Star, Extended Star, TreeINSTALLASI:Mudah Beberapa Kategori (CAT) Kabel UTP : TIPE PENGGUNAANCATEGORY 1 Voice (Kabel Telepon)CATEGORY 2 Data dengan bandwith hingga 4 Mbps (Local Talk)CATEGORY 3 Data dengan bandwith hingga 10 Mbps (Ethernet)CATEGORY 4 Data dengan bandwith hingga 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)CATEGORY 5 Data dengan bandwith hingga 100 Mbps (Fast Ethernet) Fungsi: Sebagai contoh penggunaan kabel UTP untuk sehari-harinya adalah digunakan untuk LAN dankabel telpon. Salah satu alasan utama kenapa jenis kabel UTP ini sangat popular dibandingkandengan jenis kabel lainnya adalah karena penggunaan Kabel UTP sebagai kabel telpon. Karenabanyak gedung menggunakan kabel ini untuk sistem telepon dan juga biasanya ada kabel extrayangDipasang untuk memenuhi pengembangan di masa mendatang. Karena kabel ini juga bisadigunakan untuk mentransmisikan data dan juga suara, maka menjadi pilihan untukmembangun jaringan komputer. Yang membedakan antara telpon dengan komputer dalam halpenggunaan kabel UTP ini adalah terletak pada jack-nya atau konektornya. Pada komputerdigunakan RJ-45, yang dapat menampung 8 koneksi kabel sedangkan pada telpon digunakan RJ-11, dapat menampung 4 koneksi kabel dan ukurannya lebih kecil. Lebih jelasnya bisa dilihatkoneksi dari telpon anda yang menggunakan RJ-11. Router Fungsi fungsi perangkat internet by Fariz Arruqy Werist_death@yahoo.com
PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DANMANFAATNYA Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antarasatu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehinggadapat saling berbagi informasi, program ± program, penggunaan bersama perangkat kerasseperti printer, harddisk , dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagaikumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebihsatu komputer yang saling berhubungan.Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu : 1. Sharing resources S haring resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnyadapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpaterpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. 2. M edia Komunikasi Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya. 3 . I ntegrasi Data Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karenasetiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapatdidistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yangterintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasisetiap saat. 4 . P engembangan dan P emeliharaan P engembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya,karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapatdigunakan secara bersama ± sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakaidalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat. 5 . Keamanan Data Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindunganterhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6 . Sumber Daya Lebih Efisien dan I nformasi Terkini D engan pemakaian sumber daya secara bersama ± sama, akan mendapatkan hasilyang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diaksesselalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsungdiketahui oleh setiap pemakai. JENIS-JENIS JARINGAN KOMPUTER Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu; 1. Local Are a Netw o rk ( L AN) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuahgedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkalidigunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan w orkstation dalamkantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya(misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 2 . Metr opoli t an Are a Netw o rk (MAN) Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau jugasebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringantelevisi kabel. 3 . W id e Are a Netw o rk ( W AN) Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulanmesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. 4 . I n ter n et Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkatkeras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringansering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal inidiperlukan sebuah mesin yang disebut gate w ay guna melakukan hubungan danmelaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkatlunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut denganinternet. 5 . J a r ingan T anpa K ab e l Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisadilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang inginmendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatasmobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karenakoneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringantanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampumemberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yangmenggunakan kabel.
D apat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth4 Mbps. o K a te go r i 4 (C a t-4) . Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringanToken Ring dengan bandwidth 16 Mbps. o K a te go r i 5 (C a t-5) . Merupakan kabel Twisted P air terbaik (data grade) dengan bandwidth 100Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. B . O p t ical Me dia Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabellainnya. D ari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dansebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggiuntuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil.Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebihcepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapatmenghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih. Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengankecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki,akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjaditidak akurat. S edang plastic optical¶fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamintingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauhlebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistemkeamanan yang menggunakan C losed C ircuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahandasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skalamikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). D ata yang dilewatkan padamedium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dansatunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arahsecara bersama-sama (full duplex). C . W i re l ess Netw o rk Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisidata menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkandata. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalahmasalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhanLAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk ActiveHub (Wireless Access P oint) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. WirelessAccess P oint juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yangsudah ada.Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanyagelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 G hz dan 5 G hz. D ata-data digitalyang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombangelektromagnetik ini.
Kabel Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain.[1] Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu dengan lainnya.[1] Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik.[1] Daftar isi 1 Sejarah 2 Jenis 2.1 Kabel tembaga 2.2 Kabel koaksial 2.3 Kabel serat optik 3 Manfaat 4 Kelebihan 5 Kelemahan 6 Referensi Sejarah Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang berguna untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain.[1], dan ditemukan pada awal 1400an. Proses penemuan kabel ini tidak sama antara satu jenis kabel dengan kabel lainnya.[1] Penemuan kabel tembaga membutuhkan proses yang paling lama dibanding kabel yang lain, hingga akhirnya berhasil ditemukan sebuah telepon.[1] Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan kabel tembaga.[1] Baru-baru ini, kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan kabel serat optik yang sangat tipis dan mampu mentransmisikan sinyal cahaya.[2] Jenis Kabel tembaga Salah satu jenis kabel tembaga Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).[1] Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya.[1] Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya.[1] Semakin rapat jalinan tersebut, tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.[1] Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN, atau sambungan telepon.[1] Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.[1] Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.[1] Kabel koaksial Jenis kabel koaksial Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside.[1] Merupakan kabel yang terdiri dari dua buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar.[1] Kabel koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik. [1] Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node.[1]Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio. [1] Beberapa jenis kabel koaksial, yaitu:[1] Kabel coaxial RG-62A/U : merupakan kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm). Thin coaxial cable: merupakan kabel koaksial berdiameter rata-rata 5mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan dikalangan radio amatir. Thick coaxial cable: merupakan kabel berdiameter rata-rata 12mm dan sering dikenal sebagai yellow cable. Kabel serat optik !Artikel utama untuk bagian ini adalah: serat optik Kabel Serat Optik Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.[2] Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media transimisi dalam teknologi komunikasi modern.[3] Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan plastik yang elastis.[2] Komponen utama sistem serat optik terdiri dari transmitter (Laser Diode dan Laser Emmiting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.[1] Manfaat Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan.[3] Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda.[3] Kabel tembaga seringkali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. [4] Kabel koaksial sering kita gunakan pada televisi dan radio.[3] Sedangkan, kabel fiber optik sering kita gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view. [3] Kelebihan Kabel Tembaga. Beberapa kelebihan dari kabel tembaga, antara lain adalah harganya murah, instalasinya mudah, mudah didapat, dan fleksibel, menggunakan satu medium untuk semua.[5] Kabel Koaksial. Beberapa kelebihan dari kabel koaksial adalah kapasitas bandwith dan jangkauan transmisi yang lebih besar, pengiriman informasi yanglebih cepat, dan lebih murah dari serat optik.[1]. Kabel Serat Optik. Beberapa kelebihan dari kabel serat optik adalah berukuran tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia, dapat mentransmisikan sinyal cahaya, kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte, mudah untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.[2] Kelemahan Kabel Tembaga. Beberapa kelemahan dari kabel tembaga adalah rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan kapasitas bandwithnya yang kecil.[5] Kabel Koaksial. Beberapa kelemahan dari kabel koaksial adalah sulit dalam instalasinya, sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak di ground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga.[1] Kabel Serat Optik. Beberapa kelemahan dari kabel serat optik adalah harganya yang mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinya yang lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi.[2] Referensi ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w (Inggris) Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (eds.) (2008). Communication Technology Update and Fundamental, Eleventh Edition. Boston: Focal Press ^ a b c d e Sistem Komunikasi Optik. Diakses 3 April 2010 ^ a b c d e (Inggris) Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press ^ (Inggris) Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, UK: Focal Press ^ a b Straubhaar, Joseph & LaRose, Robert (2004). Media Now: Communications Media in the Information Age. Belmont, CA: Wadsworth.
KABEL SERAT OPTIK DAN CARA PENYAMBUNGANNYA Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, tembaga, udara dan kaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi dari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang membawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total internal reflection. Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata. Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata. Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm, sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm. Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP). Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya. Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC. Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel harus diperbaiki dan disambung kembali. Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap core-nya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat optiknya sendiri (switch/bridge). Cahaya yang telah mengalami pelebaran dan pelemahan itu dapat dipulihkan kembali dengan memakai piranti pengulang elektronis, yang ditempatkan pada jarak tertentu. Prinsip kerja piranti ini adalah mengubah cahaya yang datang ke bentuk elektris kemudian diperkuat dan diubah kembali ke bentuk asal (cahaya). Akan tetapi hal ini dianggap kurang praktis, karena dapat menyebabkan kesalahan tambahan, membatasi pesat transmisi dan lebar bidang serta relatif mahal. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah memunculkan penguat serat terdadah erbium (Erbium Doped Fiber Amplifier, EDFA). Penguat ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap piranti pengulang yang biasa digunakan. Fungsi EDFA dalam sistem komunikasi optis adalah : Penguat daya, berfungsi meningkatkan daya terpancar dari pengirim. Pengulang, dipasang di tempat-tempat tertentu. Penguat awal, berfungsi meningkatkan sensitivitas penerima. Dengan menggunakan EDFA akan diperoleh pembangkitan sinyal dengan faktor yang lebih besar dan dapat membawa data dengan pesat bit yang lebih tinggi dibanding pengulang elektronik. Dasar Sistem Komunikasi Optik Sistem komunikasi serat optik pada umumnya terdiri dari pemancar, media transmisi dan penerima. Pada sisi pengirim, informsi yang akan dikirimkan terlebih dahulu diubah ke bentuk isyarat listrik oleh sebuah tranduser sebelum ditransmisikan. Oleh modulator informasi yang terdapat dalam isyarat listrik tersebut diubah lagi ke format yang sesuai. Sejumlah daya diberikan pengirim ke kanal informasi oleh pengkopel kanal (masukan) agar isyarat termodulasi dapat diteima pada sisi penerima. Pengkopel kanal (keluaran) memberi daya kanala informasi ke detektor. Isyarat termodulasi diubah oleh fotodetektor menjadi isyarat listrik. Dan setelah dipisahkan dari pembawanya, isyarat listrik diubah menjadi isyarat aslinya oleh suatu transduser. Keunggulan Serat Optik Ada beberapa keunggulan serat optik di banding media transmisi lainnya, yaitu : Lebar bidang yang luas, sehingga sanggup menampung informasi yang besar. Bentuk yang sangat kecil dan murah. Tidak terpengaruh oleh medan elektris dan medan magnetis. Isyarat dalam kabel terjamin keamanannya. Karena di dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api. Di samping itu serat tahan terhadap gas beracun, bahan kimia dan air, sehingga cocok ditanam dalam tanah. Substan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang. Di samping kelebihan yang telah disebutkan di atas, serat optik juga mempunyai beberapa kelemahan di antaranya, yaitu : Sulit membuat terminal pada kabel serat Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi. Proses Pembuatan Serat Proses pembuatan serat berhubungan erat dengan pemilihan bahan serat. Ada beberapa sifat yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan ini yaitu : Bahan serat harus transparan pada panjang gelombang tertentu, agar dapat merambatkan cahaya dengan efisien Perbedaan indeks bias inti dan kulit harus kecil dan kedua bahan harus mudah bersatu Fleksibel dapat ditarik panjang dan tipis. Ada dua metode pembuatan serat terdadah erbium, yaitu : Teknik fase uap (Vapour Phase Technique) Merupakan suatu teknik yang mendadahkan erbium fase uap ke dalam inti serat. Erbium dipanaskan sampai titik tertentu agat diperoleh tekanan uap kerja yang sesuai. Kemudian uap dialirkan ke dalam serat, dan selanjutnya diendapkan. Terdapat dua metode dalam teknik fase uap ini. Pertama menggunakan ruang pendadah terisi erbium. Pengendapan selubung dilakukan dengan cara biasa, tetapi selama pengendapan inti, SICl4, GeCl4, dan O2 ditempatkan pada bagian bawah tabung. Ruang pendadah dipanasi secara konstan untuk mengalirkan erbium. Konsentrasi erbium dapat dikendalikan dengan pengaturan suhu ruang pendadah. Sedangkan metode kedua menggunakan spon silika yang terisi erbium guna menggantikan ruang pendadah serta memberikan kemampuan pendadahan erbium yang lebih baik. Teknik fase cair (Liquid Phase Technique) Teknik ini mendadahkan erbium fase cair ke dalam serat. Di sini lapisan selubung diendapkan ke dalam tabung landasan dengan cara biasa, sedangkan pengendapan inti dilakukan pada suhu yang lebih rendah, dengan demikian lapisan ini tidak terpuntir secara penuh. Selanjutnya lapisan berpori direndam dalam larutan erbium encer agar pori-pori tersebut terisi. Kemudian dikeringkan dan dilebur ke dalam lapisan kaca jernih. Lalu tabung dimasukkan dalam bentukan dengan cara biasa. Teknik ini juga dapat digunakan untuk berbagai bahan yang didasarkan pada silika berpori.
erikut cara singkat Instalasi atau Terminasi Fiber Optik: kebetulan yang sempat di dokumentasikan cuman single-mode, untuk multi-mode nya nyusul, kemarin camera nya lowbat :D 1.pertama2 siapkan fisik dan mental , jangan lupa banyak minum air putih Copy of IMG_3405 2.Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh tanpa di sentuh apapun cimg5317-3 3.Kupas kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru IMG_3406 4.Setelah itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel yang ada pada permukaan kabel itu 5.Nah ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka 4.Setelah selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat IMG_3408 5.Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas seperti di bawah. 6.Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas seperti dibawah IMG_3414 7.Setelah terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi. IMG_3422 8.Kemudian silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama :D 9.Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya Copy of IMG_3421 10. pasang konektor dengan cara menjepit menggunakan alat berikut Copy (2) of IMG_3421 11. kemudian siapkan alas dan alat penggosoknya serta teropong IMG_3418 12. jika cara potongnya bagus, maka waktu menggosoknya mungkin tdk lama :D , jika sempurna ,maka hasil teropongnya terdapat 1 lingkaran luar dan 1 lingkaran dalam yang utuh bulat nya. Copy of IMG_3416 selamat mencoba Dan terakhir jangan lupa selalu menggunakan alat pengaman, misalnya kacamata pelindung, sehingga pada saat terminasi potongan2 fibernya tdk masuk ke mata ( efeknya tdk di tanggung bro ), seperti kacamata standar bawaan tools di bawah ini : ==================== Bagi yang berminat Mengikuti Pelatihan/Training Terminasi Fiber Optik silahkan Kunjungi www.garisutama.com

Sabtu, 10 Maret 2012

CARA SETTING MIKROTIK

CARA SETTING MIKROTIK merupakan sebuah routerboard yang sangat berguna sekali dalam jaringan terutama dalam internet sharing. Misal di rumah kamu ada beberapa komputer atau laptop yang saling berhubungan ke internet, agar bandwith internet yang kamu ambil dapat terbagi rata dan tidak saling rebutan, maka perlu mikrotik ini. Emang kenapa kalau rebutan? kalau rebutan dan nggak dibagi ya akan terjadi saling tarik menarik bandwith, yang akibatnya user di internet share itu nggak stabil bandwith yang didapat, jadi kadang terasa lemot internetnya. Contoh internet share di rumah itu tadi merupakan contoh untuk internet share skala kecil, kalau yang skala besar misalnya di perkantoran, warnet, hotspot di cafe dan sebagainya, apalagi di internet share yang lebih besar dan luas jangkauannya, penggunaan mikrotik ini tidak boleh dikesampingkan, selain agar bandwith yang didapat terbagi rata antara browsing, game online dan download, mikrotik bisa juga digunakan untuk memblokir situs-situs porno dan situs-situs lain yang tidak diinginkan. Biasanya kalau ada yang mendownload file pakai Internet Download Manager (IDM) entah itu file pdf, mp3, apalagi film yang gede banget ukurannya, kalau nggak dilimit (dibatasi) pakai mikrotik ini, maka yang lainnya akan keganggu dan jadi lemot. Berikut cara setting Mikrotik RB 750 : Sebelum lanjut ke lagkah-langkah mensetting Mikrotik RB 750, aku akan berikan sedikit tambahan penjelasan. Jadi Mikrotik itu ada 2 macam, ada yang pakai hardware ada yang berupa software. Mikrotik yang sedang aku bicarakan (RB 750), merupakan mirotik yang berbentuk hardware, "apa yang bentuknya hardware hanya RB 750?" Tidak. Mikrotik banyak sekali versinya, mikrotik RB 750 merupakan salah satu mikrotik yang ekonomis dan praktis, namun mampu diandalkan dengan baik. Kalau yang pakai software, kamu harus mendownload file ISO nya dulu dan kemudian kamu burning, karena ini merupakan salah satu distro linux. Kemudian setelah mendownload dan kamu burning dalam bentuk CD, kamu harus menyediakan komputer khusus yang hanya diinstal oleh mikrotik itu saja. Spesifikasi komputernya yang sederhana aja udah bisa, seperti pentium III, RAM 512 mb, HDD 10 GB, spesisfikasi seperti itu sudah bisa untuk user sebanyak 150 orang (CMIIW). Jadi terserah kamu mau pilih yang software atau hardware, kalau hardware harganya berkisar Rp. 400rban. Untuk yang dibahas di sini merupakan mikrotik berbentuk hardware, gambarnya seperti di bawah ini : Mikrotik RB 750 dengan 5 lubang ethernet, bentuk simpel namun tangguh Ok, sudah cukup perkenalannya dengan Mikrotik RB 750, sekarang waktunya kita pasang. Hmmmm sebenarnya aku nggak bisa sendiri nyetting ini alat, "Wah payah lu lonx.....lho nipu ye,,,?" Noooo ....!!! sebentar guys, aku emang belum bisa sendiri mensetting mikrotik RB 750 ini, tapi aku dipandu ama blog yang khusus bahas tentang setting mikrotik ini. Blog milik Mas Husni yang mengusung tema tentang Wireless, Router, Proxy ini aku akui sangat lengkap, kalau kamu mau belajar tentang jaringan, kamu sangat aku rekomendasikan banyak ngangsu kawruh di sana? "Apaan sih ngangsu kawruh?" hehe.... ngangsu kawruh itu artinya belajar, menimba ilmu. Ok langsung yuk, kita menuju di postingan yang membahas tentang Setting Mikrotik RB 750, silakan klik di sini. Kalau ada yang punya pengalaman lain tentang setting mikrotik RB 750, jangan ragu untuk menuangkannya di kotak komentar ya.... Good Luck ya.... Kalau kamu punya artikel menarik untuk di share, kamu bisa mengirimnya ke blognya anax kolonx ini. Caranya silakan klik di sini. 100% Gratis ;) Jangan lupa juga untuk follow twitter anax kolonx @anaxkolonx dan like fans page facebook anax kolonx di sini ;) Kalau kamu suka dengan artikel "Cara Mudah Mensetting Mikrotik RB 750" di atas, kamu bisa membaginya dengan teman facebook, twitter ataupun teman online kamu yang lainnya. Caranya dengan menekan tombol di bawah ini. 3 Sekolah Menulis Online Artikel Terkait Tentang Cara Mudah Mensetting Mikrotik RB 750 : Cara Mudah Membuat Wireless Mikrotik Dari Komputer Bekas Cara Mudah Mensetting Mikrotik RB 750 Cara Mudah Mendownload Gambar Flash Cara Mudah & Cepat Mendatangkan Satu Juta Lebih Pengunjung Blog Secara Gratis Download Album Foto Facebook Situs File Sharing Terfavorit Cara Mudah Mengatasi Blue Screen Saat Instal Ulang Tools Gratis Untuk Mengecek Hardisk (disk utility) Mengenal Sinyal Kerusakan Pada Hardisk Untuk Menghindari Risiko Hardisk Failure (bagian kedua) Mengenal Sinyal Kerusakan Pada Hardisk Untuk Menghindari Risiko Hardisk Failure (bagian pertama) Jasa Instalasi Proxy & Mikrotik Termurah & Berpengalaman Cara Mengganti DNS Pada Mikrotik RB 750 Cara Mengganti DNS Pada Modem Untuk Mempercepat Koneksi Internet Memilih DNS Yang Tepat Untuk Mempercepat Koneksi Internet Newer Posts Older Posts Home Paling Sering Dibaca Cara Mudah Mengatasi Penyakit Herpes Tanpa Obat Daftar Alamat Production House (Rumah Produksi) Di Indonesia Cara Mudah Mencari Driver Komputer atau Laptop Dengan Software Cara Mudah Membuat Daftar Isi Pada Microsoft Office 2007 Cara Mudah Mensetting Mikrotik RB 750 Download Gratis 3DP Chip V 12.01 (software untuk mendownload driver pc/laptop secara praktis & otomatis Photograbber (software untuk mendownload album foto facebook secara praktis & otomatis PingTestEasy 4.32 (software untuk melakukan ping Portable Format Factory (Converter All In One) Software Tweaking Hardisk Software Benchmark Hardisk Software Pengubah File PDF ke Word Software Pengubah File Word ke PDF Software Untuk Mendownload Gambar Flash Deep Freeze 6.62 Software Pengunci Folder Software Pengingat Waktu Sholat Software Submit Iklan Massal Otomatis Anti Net Cut (Penangkal net cut) Net Cut (Pemutus Wifi Laptop) Bleachbit 0.8.0 (Software penghapus file junk) Panduan Membuat Blog Gratis Dalam 3 Menit Gsview (Mencetak file Pdf Yang Di kunci) Jadwal Lengkap Piala Dunia 2010 Update Internet Download Manager (IDM) 5.19 Full Version Internet Download Manager (IDM) 5.18 Proposal Pendirian Usaha Software TV online Rahasia Sukses Bos-Bos Jepang RankEnhancer Download Accelerator Manager 4.2 Device Doctor (Software Pengupdate Driver Secara Cepat dan Tepat) Speed Fan (Software Pengukur Suhu Processor) Kumpulan kata Bijak Daftar Istilah Akuntansi 7 Cara Atasi Malu Ungkapkan Cintamu Dengan 100 + Bahasa Dunia Berlangganan Artikel (GRATIS) Nama Panggilan : Alamat Email : Link Sobat Komentar Terakhir Dikutip dari: http://marthein-tec.blogspot.com/2011/05/cara-mudah-mensetting-mikrotik-rb-750.html Hak Cipta Milik Anax Kolonx

Bagaimana cara setting IP lan di ubuntu server

Bagaimana cara setting IP lan di ubuntu server May 7, 2011 in Ubuntu (LINUX) by admin Berikut ini cara untuk setting ip ( network interfaces )server menjadi ip static / tetap Pada intinya, setting network pada debian ditentukan oleh beberapa file yaitu: /etc/network/interfaces. /etc/network/options. /etc/network/interfaces File ini memuat konfigurasi IP yang akan digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer. Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing. Di bawah ini adalah salah satu contoh isi file /etc/network/intefaces: auto lo iface lo inet loopback auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.30.10 network 192.168.30.0 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.30.255 gateway 192.168.30.11 Kata auto yang mendahului nama suatu interface menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi untuk eth0 harus diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP statis. Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah: address: menentukan IP address yang digunakan suatu komputer. network: menentukan Network Address komputer. netmask: menentukan subnet mask network komputer. broadcast: menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan. gateway: menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut mengirimkan paket data ke luar jaringan anggotanya. Setelah selesai melakukan perubahan pada file ini anda dapat mengaktifkan setting ini dengan menjalankan perintah: debian:~# /etc/init.d/networking start Untuk memeriksa apakah setting ini sudah benar, ketikkan ifconfig di terminal dan jika muncul : eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:10:83:01:18:41 inet addr:192.168.30.10 Bcast:192.168.30.255 Mask:255.255.255.0 inet6 addr: fe80::210:83ff:fe01:1841/64 Scope:Link UP BROADCAST RUNNING PROMISC MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:116392026 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:172631398 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes:1681468257 (1.5 GiB) TX bytes:3669393927 (3.4 GiB) Interrupt:9 Base address:0xece0 lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0…. settingan dah bener! test coba ping ke kompie sebelah.. /etc/network/options File ini memuat beberapa pilihan yang dapat dijalankan bersamaan dengan aktifasi alamat IP pada bagian di atas. Secara default, file ini mengandung 3 baris. Isi file ini kurang lebih seperti di bawah ini. ip_forward=no spoofprotect=yes syncookies=no Baris pertama menunjukkan bahwa komputer ini tidak digunakan untuk memforward paket data yang diterimanya ke komputer lain. ip_forward harus diset yes bila memang komputer ini dibangun untuk bertindak sebagai router atau bridge. Baris kedua menunjukkan bahwa perlindungan ipspoof aktif. Ada baiknya pilihan ini selalu yes untuk menghindari terjadinya spoofing alamat IP kita oleh orang lain. Baris ketiga menyatakan bahwa syncookies tidak diaktifkan. Pilihan ini bertujuan untuk membatasi jumlah usaha membuat koneksi baru dari komputer lain ke komputer kita. Bila komputer kita menerima semua request secara serentak dengan jumlah banyak, besar kemungkinan bahwa komputer kita akan hang dalam waktu singkat. "hhtp://www.marthein-tec.blogspo.com

Senin, 20 Februari 2012

DIKTAT KULIAH ILMU EKONOMI PRODUKSI Oleh : http://www.marthein-tec.blogspot.com/rejauw PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas terselesaikannya Diktat Kuliah Ilmu Ekonomi Produksi. Diktat kuliah ini disusun berdasarkan konsep dan pustaka yang penulis pandang relevan untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar ekonomi produksi yang nantinya merupakan suatu keahlian dari sarjana peternakan. Tentu saja isi diktat ini sangat singkat, oleh karena itu membaca pustaka asli sangat dianjurkan bagi mahasiswa sehingga cakrawala berpikir ekonomi produksi lebih luas dan mendalam. Secara tekhnis, materi kuliah tercakup dalam 7 pokok bahasan yang direncaanakan selesai dalam 14 kali kuliah tatap muka di kelas, 6 kali tugas terstruktur, 1 kali ujian tengah semester, dan 1 kali ujian akhir semester. Evaluasi akhir merupakan niali kumulatif dari nilai tugas tersruktur (20%), nilai ujian tengah semester (40%), dan nilai ujian akhir semester (40%). Penulis mengharapkan diktat ini dapat dipandang sebagai upaya agar mahasiswa lebih mudah untuk menjadi tahu, mau, dan akhirnya mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dalam lingkup ekonomi produksi bidang peternakan. jayapura, maret 2012 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk Tuhan dikarunia akal, sehingga mampu mengatur kehidupannya dan hidup berdampingan untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak kebutuhan manusia untuk hidup, antara lain kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pekerjaan, keamanan, dan keadilan. Hewan, ialah binatang yang hidup di darat baik yang dipelihara maupun yang hidup secara liar dan dapat didayagunakan oleh manusia dalam wujud “peternakan” untuk dapat memberikan produksi (daging, telur, susu), lapangan pekerjaan, pendapatan, keperluan adat istiadat, agama, kesenangan/hobbi. Misalnya : “Karapan sapi “ di pulau Madura, Aduan Domba di Priangan, “Makepung Kerbau” di Pulau Sulawesi, dan Pemeliharaan Aneka ternak unggas. Tanah air Indonesia mempunyai potensi yang sangat besardalam bidang peternakan dan hewan. Karunia Tuhan tersebut wajib disyukuri dengan mendayagunakan sumber daya yang ada agar dapat dicapai manfaat yang sebesar- besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Pengembangan bidang peternakan akhir- akhir ini semakin menjadi perhatian penting karena : 1. Adanya program diversifikasi pangan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, yang mana dalam kaitan ini peternakan merupakan sumber produksi pangan berkualitas tinggi. 2. Permintaan konsumsi masyarakat akan produk peternakan masih jauh melebihi persediaan yang ada. 3. Usaha ternak di pedesaan mampu memberikan tambahan pendapatan dan lapangan pekerjaan bagi keluarga petani dan masyarakat. Upaya mendayagunakan hewan dengan sebaik-baiknya tidaklah mudah, oleh karena itu perlu adanya suatu pengetahuan yang mantap dan berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. Peran Fakultas Peternakan sangat besar untuk memberikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat agar tahu, mau, dan mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengembangan usaha ternak. Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan–Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang disebut peternakan adalah pengusahaan ternak. Pengertian ternak ialah hewan peliharaan, yang kehidupannya mengenai tempat, perkembangbiakan serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasil bahan dan jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia. Secara garis besar, bidang peternakan menyangkut aspek kesejahteraan hidup hewan, aspek teknologi, dan aspek sosial ekonomi (Zoo-techno- socio-economics). Aspek tersebut menjadi mata ajaran sebagai pengetahuan yang mantap berupa Ilmu Pengetahuan Peternakan. Ilmu tersebut minimal harus dikuasai oleh seorang yang menyandang gelar Sarjana Peternakan. Mata kuliah Ilmu Ekonomi Produksi diajarkan pada mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro dalam semester III dengan bobot Satuan Kredit Semester (SKS) : 3. Mata kuliah diharapkan pada setiap Sarjana Peternakan mampu berpikir ekonomi pada produksi peternakan. Adapun keterkaitan mata kuliah Ilmu Ekonomi Produksi dengan mata kuliah lain yang terdapat di Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro secara garis besar dibuat bagan seperti Bagan 1. Bagan 1. Keterkaitan Mata Kuliah Ilmu Ekonomi Produksi dengan Mata Kuliah Lain yang Terdapat di Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. PENGETAHUAN S-1 PETERNAKAN MATA KULIAH ZOOTEKNIS MATA KULIAH NUT. & MAK TERNAK MATA KULIAH TEGNOLOGI USPET KOP MATA KULIAH SOSIAL EKONOMI MKK EKM. PROD TATA NIAGA PIE, PIP, MATH, STAT MDKK Keterangan : • USPET : Usaha Peternakan • KOP : Koperasi dan Kewirausahaan • PIE : Pengantar Ilmu Ekonomi • PIP : Pengantar Ilmu Peternakan • MATH : Matematika • STAT : Statistika • MKK : Mata kuliah Keahlian • MKDK : Mata Kuliah Dasar Keahlian 1.2. Permasalahan Dalam Ekonomi Produksi Seperti halnya telaah mengenai masalah ekonomi secara umum, maslah ekonomi produksi timbul karena adanya keinginan/kebutuhan untuk berproduksi di satu pihak sedangkan pihak yang lain yaitu sumberdaya tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas (langka). Pengetahuan ekonomi produksi memberi “Landasan teoritis Mengenai Bagaimana Seorang Produsen Mengambil Keputusan Optimasi” terutama dalam hal : 1. Bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang terbatas dengan suatu aktifitas yang optimum untuk mendapatkan laba (profit) yang maksimum, 2. Bagaimana upaya memaksimumkan output sedangkan inputnya dalam kondisi tetap 3. Bagaimana meminimumkan input pada kondisi output yang tetap. 1.3. Pendekatan Pemecahan Masalah Ekonomi Produksi Tiga masalah utama dalam Ilmu Ekonomi Produksi didekati dengan memberikan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk satu semester agar mahasiswa mampu berpikir taraf 6 (evaluasi). Dalam SAP, secara rinci disebutkan mengenai Pokok Bahasan, Tinjauan Instruksional Umum (TIU), Tinjauan Instruksional Khusus (TIK), Kegiatan Pengampu dan Mahasiswa, serta peralatan yang digunakan termasuk diktat teori. Kemantapan pengetahuan mahasiswa tentang Ekonomi Produksii dievaluasi dengan tugas terstuktur, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester dengan pedoman “Pedoman Acuan Normal” : PAN. Keterkaitan setiap pokok bahasan mata kuliah Ilmu Ekonomi Produksi untuk landasan pengambilan keputusan Optimasi dibuat bagan seperti bagan 2. Pengetahuan Ekonomi Produksi Bagan 2. Keterkaitan Setiap Pokok Bahasan Mata Kuliah Ekonomi Produksi di Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PRODUKSI 1. Pokok Bahasan IV : Optimasi Input - Output 2. Pokok Bahasan V : Optimasi Input - Input 3. Pokok Bahasan VI : Optimasi Output - Output 4. Pokok Bahasan VII : Optimasi Perusahaan Firm Pokok Bahasan II : Produksi Pkk. Bhs. II : :Biaya Prod. Pkk. Bahasan I : Segi Ekm. Dari Prod Petern. SEGI EKONOMI DARI PRODUKSI BAB II POKOK BAHASAN I : SEGI EKONOMI DARI PRODUKSI A. Materi Pokok Bahasan Segi Ekonomi dari Produksi adalah : 1. Pengertian istilah ekonomi dan produksi, 2. Tujuan mempelajari pengetahuan ekonomi di bidang produksi, 3. Ruang lingkup ekonomi produksi peternakan, 4. Konsep-konsep dan hukum-hukum ekonomi yang umum dipakai. B. Tujuan Instruksional Umum : Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 1, yaitu dapat tahu mengenai istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dasar serta hukum-hukum ekonomi produksi. C. Tujuan Instruksional Khusus : Pada akhir kuliah, mahasiswa dapat : 1. Mendefinisikan istilah ekonomi produksi, 2. Mengidentifikasikan persoalan yang masuk bidang ekonomi produksi, 3. Menyatakan kembali konsep-konsep dasar dan hukum-hukum ekonomi yang umum berlaku D. Kegiatan : Bagi Pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas dan belajar mandiri. Bagi mahasiswa harus mengikuti kuliah dan belajar mandiri/berkelompok di luar kelas. E. Peralatan : Papan tulis, kapur tulis, pengejar suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah. F. Teori F. 1. Pengertian Istilah Ekonomi dan Produksi Istilah ekonomi yang kita kenal saat ini berasal dari kata “Oikonomie” yang ditulis oleh Aristoteles dalam kitabnya yang berjudul “Negara”. Di dalam kitab itu dibedakan antara arti oikonomi yang menyelidiki peraturan-peraturan rumah tangga dan “Chremastiti” yang mempelajari peraturan-peraturan tukar-menukar. Aristoteles dengan kitabnya itu telah diakui sebagai kaum perintis jalan bagi ekonomi yang bersifat teori. Peraturan-peraturan rumah tangga mengandung makna bahwa kepala rumah tangga mengandung makna bahwa kepala rumah tangganya. Jika suatu “oikos” (rumah tangga) mempunyai kelebihan sesuatu, maka sudah menjadi kewajaran untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa lain yang berlebihan di rumah tangga yang lain. Dalam perkembangan lebih lanjut, pengetahuan ekonomi telah menjadi suatu “ilmu pengetahuan” karena memiliki sifat-sifat “ilmu” yaitu : 1. Pengetahuan ekonomi diperoleh dengan metode/tata cara ilmiah. Metode ilmiah menekankan pada keruntutan berpikir (sistematika), asumsi atau anggapan untuk berlakunya pengetahuan yang diperoleh, dan pengujian di alam yang nyata. 2. Pengetahuan ekonomi mampu menjelaskan fenomena/gejala di alam yang nyata menjadi suatu abstraksi/sari yang bersifat general (berlaku umum). 3. Pengetahuan ekonomi mampu memprediksikan/memperkirakan kejadian yang akan datang. Dalam hal ini tentu saja harus didukung oleh asumsi dasarnya karena sering prediksi tidak cocok disebabkan asumsi tersebut tidak berlaku lagi. Ilmu ekonomi termasuk golongan Ilmu Sosial dan adakalanya dinamakan “ratu” ilmu-ilmu sosial mengingat di dalam kelompok ilmu-ilmu sosial tersebut ilmu ekonomilah yang pertama menggunakan metode kuantitatif dalam analisa-analisanya. Perhatian yang utama dalam Ilmu Ekonomi adalah untuk menelaah “Bagaimana seharusnya menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi kepuasan akhir”. Sekarang ini ada banyak definisi mengenai Ilmu Ekonomi. Samuelson, P. A (1973) dalam buku “Ekonomics” mendefinisikan Ilmu Ekonomi sebagai berikut : “Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai bagaimana seharusnya manusia/masyarakat menentukan pilihannya, baik dengan atau tanpa menggunakan uang dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas jumlahnya dan yang mempunyai alternatif penggunaan untuk menghasilkan barang serta jasa kemudian menyebarkannya baik untuk keperluan sekarang atau masa yang akan datang di antara anggota-anggota masyarakat”. Definisi lain dapat dibuat sebagai berikut : “ Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan materiil sepuasnya-puasnya dengan sumberdaya yang terbatas:. Hal penting yang harus menjadi perhatian bagi mahasiswa adalah bahwa : “Definisi bukanlah Hukum, melainkan keterangan pemakaian kata yang didefinisikan tersebut”. Dengan demikian sudah sewajarnya setiap orang dapat mendefinisikan berdasarkan pengertiannya masing-masing untuk membuat perkataan maupun pernyataan yang diungkapkan. Perkataan Ekonomi dapat didefinisikan dengan baik jika definisi itu terdapat ungkapan : 1. Kebutuhan materiil (barang dan jasa yang dapat di ukur) yang harus dipuaskan. 2. Sumberdaya (alam, tenaga kerja, modal, kecakapan) yang tebatas (langka) jumlah dan kwalitas 3. Adanya upaya (aktifitas) manusia untuk memenuhi kebutuhan materiil tersebut. Dalam upaya memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut tidak tersedia begitu saja, tetapi harus dibuat dengan pengorbanan tertentu. Daging sapi yang menjadi bahan pangan untuk kepuasan manusia tidak tersedia secara langsung tetapi melalui proses yang panjang. Bermula dari rumput kemudian melibatkan kegiatan manusia untuk mengelola lahan, sapi dan modal sampai menjadi daging yang siap dimakan telah terjadi perubahan bentuk, sifat, tempat dan waktu. Perubahan-perubahan tersebut mengarah pada suatu perubahan barang dan jasa yang kurang berguna menjadi barang yang lebih berguna untuk memenuhi kepuasan manusia. Produksi dalam artian yang umum didefinisikan sebagai segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda untuk memenuhi kebutuhan kepuasan manusia. Setiap proses untuk menghasilkan barang dan jasa dinamakan “Proses Produksi”. Produksi dalam artian lebih “operasional” adalah suatu proses dimana satu atau beberapa barang dan jasa yang di sebut “input” diubah menjadi barang dan jasa yang di sebut “output”. Banyak jenis kegiatan yang terjadi dalam proses produksi karena ada perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan tersebut menentukan penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Ekonomi Produksi dapat diartikan sebagai “Peraturan rumah tangga di bidang produksi oleh karena terbatasnya sumberdaya sedangkan kebutuhan produsen tidak kunjung dipuaskan”. F. 2. Tujuan Mempelajari Ekonomi Produksi Mata kuliah Ekonomi Produksi memberiakn landasan teoritis tentang bagaimana seorang produsen menentukan keputusan optimasi kegiatan produksinya berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Optimasi kegiatan produksi mengandung pengertian bahwa produsen selalu mengambil keputusan yang optimal dalam bekerja. Keputusan yang optimal adalah bekerja dengan kuantitas dan harga produk yang mendatangkan keuntungan maksimum atau jika rugi maka kerugian tersebut harus minimum. Optimasi kegiatan produksi mencakup optimasi input-output, input-input, output- output, dan optimasi suatu perusahaan (firm). Disamping bahasan optimasi yang merupakan puncak pengetahuan ekonomi produksi, maka dibahas pula mengenai teori produksi dan biaya produksi sebagai landasan untuk menuju optimasi kegiatan produksi. F.3. Ruang Lingkup Ekonomi Produksi Peternakan Secara khusus, ruang lingkup ekonomi produksi peternakan mencakup telaah kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan memasukkan input kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen. Di bidang peternakan, output yang utama adalah air susu bagi usaha sapi perah, daging bagi usaha sapi kareman, dan ayam, telur bagi usaha itik dan unggas lainnya. Sedangkan yang termasuk input adalah lahan, bibit ternak, pakan, obat-obatan, peralatan, bahan bakar, tenaga kerja, modal bangunan dan uang. Batasan ruang lingkup tersebut penting dikemukakan mengingat “makna produksi” secara mendasar dapat mencakup semua kegiatan yang memasukkan input untuk mendapat output. F.4. Konsep dan Hukum Ekonomi Produksi Konsep adalah lambang-lambang yang dipergunakan untuk menyatakan buah pikiran yang mempunyai arti khusus. Sedangkan hukum adalah peraturan-peraturan tentang sesuatu hal yang telah disepakati kebenarannya. Konsep dan hukum ekonomi di bidang produksi yang sering dijumpai di bab yang lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Konsep Efisiensi Ada dua konsep efisiensi dalam penyelenggaraan produksi yaitu efisiensi teknis dan ekonomis. Efisiensi teknis menyatakan perbandingan output fisik dengan input fisik telah mencapai maksimum. Efisiensi ekonomis menyatakan kondisi proses produksi elah mencapai keuntungan yang maksimum berupa nilai uang (bukan berupa hasil produk fisik). 2. Konsep Biaya Alternatif Terbaik/Opportunity Cost Opportunity Cost adalah nilai produk yang tidak diproduksikan karena inputnya telah digunakan untuk menghasilkan produk lain. Jika input X telah digunakan untuk produksi Y1 dengan laba Rp 1000,-, sedangkan penggunaan input X untuk produksi alternatifnya Y2 adalah Rp 2000,-, maka Opportunity Cost Y1 adalah Rp 2000,-. (Rp 2000,- adalah laba terbaik dari laba yang mungkin dapat diperoleh). 3. Konsep Keuntungan Maksimum dan Kerugian Minimum Keuntungan maksimum dan kerugian minimum merupakan perwujudan perilaku produsen yang mengejar kepuasan maksimum dari apa yang dikerjakan. Dengan menggunakan konsep tersebut memudahkan analisis kuantitatif dari perilaku produsen yang bersifat abstrak. 4. Konsep Optimasi Optimasi adalah keputusan produsen bekerja dengan optimal (optimum = seimbang = baik). Keadaan ini tercapai jika keuntungan maksimum tercapai atau dalam kerugian minimum. 5. Konsep Jangka Waktu Produksi Ada dua jangka waktu yang menjadi perhatian dalam analisis produksi yaitu jangka pendek (Short Run) dan jangka panjang (Long Run). Short Run adalah waktu yang cukup lamauntuk mengubah output tanpa mengubah kapasitas usaha (perusahaan). Sedangkan Long Rn adalah jangka waktu yang cukup lama untuk mengubah output dengan mengubah kapasitas usaha (perusahaan). 6. Konsep Mekanisme Pasar Mekanisme pasar adalah bekerjanya perekonomian melalui pasar. Dalam mekanisme pasar, tingkat harga ditentukan oleh kebebasan bertindak agen-agen ekonomi yang menghasilkan kekuatan permintaan dan penawaran. 7. Konsep Marjinal/Marginal Konsep adalah perbandingan antara nilai tambahan produk dengan nilai tambahan satu satuan input. Konsep ini untuk menentukan tingkat optimalisasi produksi. 8. Law of Increasing Return Hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap, akan menghasilkan tambahan output yang semakin besar dibanding tambahan inputnya. 9. Law of Diminishing Return Hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap akan menghasilkan tambahan output yang semakin lama menjadi semakin kecil dibandingkan tambahan inputnya. 10. Law of Decreashing Return Hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap akan menghasilkan penurunan output yang semakin lama menjadi semakin besar dibandingkan tambahan inputnya. 11. Economics of Scale dan Diseconomic of Scale Economics of Scale adalah penghematan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar. Sedangkan Diseconomic of Scale adalah pemborosan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar G. Pustaka yang Menunjang Pemahaman Bishop, C. E. dan Toussaint, W. D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta. h : 28 – 47. Boediono. 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis Ilmu-ilmu Ekonomi. BPFE-UGM. Yogyakarta. H : 1 - 4. Ferguson, C. E. Dan Gould JP. 1975. Micro Economic Theory. Richard D. Irwin Inc. Homewood. Illinois. England. H : 1 – 6. Partadiredja, A. 1981. Pengantar Ekonomika. BPFE – UGM. Yogyakarta. H : 21 – 23. Sudarman, A. 1980. Teori Ekonomi Mikro. BPFE – UGM. Yogyakarta. H : 1 – 3. Samuelson, PA. 1973. Economics. 9th Edition. Tokyo. Mc. Graw Hill Kogakusha. H : 3. Zimmerman, L. J. 1967. Sejarah Pendapat-pendapat Tentang Ekonomi. Sumur Bandung. Bandung. H : 1-3. H. Tugas 1. Jelaskan definisi Ekonomi Produksi! 2. Jelaskan persoalan yang termasuk lingkup Ekonomi Produksi! 3. Jelaskan pengertian Law of Increasing Return, Law of Diminishing Return, Law Of Decreashing Return, dan Optimasi kegiatan produksi! . BAB III POKOK BAHASAN II : PRODUKSI A. Materi Pokok Bahasan Produksi adalah : 1. Kaitan faktor produksi dengan produksi 2. Fungsi produksi dan kurva produksi 3. Elastisitas produksi 4. Istilah hubungan produk dengan inputnya B. Tujuan Instruksional Umum adalah sebagai berikut : Pada akhir kuliah, mahasiswa diharapkan mampu berpikir taraf 3, yaitu dapat menerapkan teori dengan menggambarkan perilaku hubungan produk dengan inputnya pada produksi. C. Tujuan Instruksional Khusus adalah agar mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan kembali berdasar presepsi mahasiswa tentang kaitan faktor produksi dengan produksinya 2. Membedakan produk dan faktor-faktor produksinya 3. Menghitung per unit input dengan teliti 4. melukiskan kurva produksi D. Kegiatan : Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas, memberi tugas terstruktur, belajar dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa, diharuskan mengikuti kuliah, menjalankan tugas terstruktur belajar mandiri/berkelompok. E. Peralatan : Papan tulis, kapur tulis, pengeras suara, OHP – OHT dan diktat kuliah. F. Teori : F.1. Kaitan Faktor Produksi dengan Produksi Telah dijelaskan dalam Pokok Bahasan I, bahwa produksi melibatkan aktivitas memasukkan barang dan jasa yang dinamakan input untuk memperoleh barang dan jasa lain yang dinamakan output. Input dan output merupakan barang dan jasa yang belum dinilai dengan satuan harga, jadi masih dalam wujud satuan fisik seperti apa adanya. Istilah yang populer dari input adalah sumberdaya. Ada banyak sekali sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan dapat digolongkan menjadi empat golongan besar, yaitu : 1. Sumberdaya alam : lahan, air, cuaca dan iklim. 2. Sumberdaya manusia : kuantitas dan kualitas tenaga kerja. 3. Sumberdaya tanaman dan hewan : kuantitas dan kualitas spesiesnya. 4. Sumberdaya buatan manusia : modal uang maupun barang, dan semua hasil budidaya dapat digunakan sebagai sumber daya untuk produksi. Sumber yang adanya bersifat mutlak untuk menghasilkan produk dinamakan “Faktor Produksi”. Keadaan jumlah dan kualitas faktor produksi menentukan jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Dalam keadaan teknologi tertentu, hubungan antara faktor produksi dengan produknya tercermin dalam spesifikasi fungsi produksinya. Ada juga yang menggolongkan sumberdaya menjadi dua bagian besar, yaitu : 1). Sumberdaya manusia (human resources) dan 2). Sumberdaya bukan manusia (non- human resources). Sumberdaya tersebut mempunyai karakteristik yaitu : 1). Terbatas dalam jumlahnya, 2). Dapat berubah-ubah untuk dipakai dalam berbagai penggunaan alternatif, dan 3). Dapat dikombinasikan dalam berbagai proporsi untuk menghasilkan suatu produk. Dengan mempelajari kaitan faktor produksi dengan produksinya seperti di atas, maka sekilas nampak mudah untuk membedakan mana faktor produksi dan mana yang termasuk produknya. Kesulitan yang dapat timbul adalah “adanya produk yang butuhkan untuk memproduksi produk lain”. Sebagai contoh : 1. Pakan jadi yang berupa ransum. Apakah ransum ini termasuk faktor produksi/input ataukah produk/output? 2. Daging sapi. Apakah daging sapi ini termasuk faktor produksi/input ataukah produk/output? 3. Kecakapan atau skill. Apakah skill ini termasuk faktor produksi/input ataukah produk/output? Agar dapat lebih jelas dalam membedakan mana faktor produksi dan mana hasil produksinya maka perlu diingat “Tujuan akhir dari seorang produsen itu sendiri”. Berdasarkan hal tersebut maka contoh diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Ransum ternak bagi produsen makanan ternak merupakan hasil akhir yang dituju sehingga ransum ternak tersebut yang menjadi produknya. Faktor produksinya mungkin saja berupa tenaga kerja dan modal. Bagi produsen susu sapi, ransum jadi tersebut bukan menjadi tujuan akhir. Tujuan akhir produsen adalah produk air susu sapi, dengan demikian ransum diperlukan untuk menghasilkan air susu sapi. Sehingga ransum tersebut merupakan faktor produksi sedangkan air susu sapi sebagai produknya. 2. Daging sapi bagi produsen “dendeng” merupakan faktor produksi, sedangkan bagi produsen sapi merupakan hasil produksi. 3. Kecakapan/skill bagi produsen ternak merupakan faktor produksi, tetapi bagi produsen pakar (perguruan tinggi) merupakan hasil produksi. F. 2. Fungsi Produksi Hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksinya dapat diberi ciri khusus berupa suatu fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu hubungan matematis yang menggambarkan jumlah hasil produksi tertentu ditentukan oleh jumlah faktor produksi yang digunakan. Jumlah hasil produksi merupakan “dependent variabel” dan jumlah faktor produksinya sebagai “independent variabel”. Secara matematis fungsi produksinya ditulis sebagai berikut : Y = f (X1, X2, X3, ...........Xn) Dimana :Y : hasil produksi fisik (matrik) X1.......Xn : faktor-faktor produksi Bentuk hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksinya yang sering digunakan adalah sebagai berikut : 1. Yt = a + bXt + Et Fungsi linier sederhana 2. Yt = a + b1X1t + b2X2t +...... bnXnt + Et Fungsi linier berganda 3. Yt = a + b1X1t + b2X1t 2 + Et Fungsi kuadratik 4. Yt = a X1t bi 10Et Fungsi Cobb-Douglas sdrhn 5. Yt = a X1t b1 X2t b2 ..... Xnt bn 10Et Fungsi Cobb-Douglas bergnd Suatu hal yang harus diperhatikan adalah ada banyak sekali bentuk persamaan aljabar yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu fungsi produksi. Tidak ada suatu bentuk yang dapat dipakai untuk menggambarkan produksi di setiap daerah dan pada suatu keadaan. Tetapi jika bentuk fungsi produksi telah ditemukan, maka keterangan itu sangat berguna bagi produsen untuk mengambil keputusan optimasi. Oleh karena itu, penelitilah yang mempunyai tugas untuk menemukan fungsi produksi di setiap keadaan usaha. Bentuk persamaan aljabar yang menyatakan fungsi produksi seperti diatas perlu disempurnakan dengan menentukan konstanta dari a dan b secara statistik dihitung dengan metode “Least Sguare” dari sekumpulan data produk dan faktor produksinya. Prinsip “Least Sguare” adalah membuat suatu garis dari sekumpulan titik dalam suatu ruang dimana letak garis tersebut mempunyai simpangan yang paling kecil dari letak titik-titik yang ada. Cara yang lebih rinci dapat dipelajari dalam statistika. Pada bentuk persamaan yang melibatkan lebih dari dua variabel (satu variabel Y dan lebih dari satu variabel X), maka hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksinya tidak perlu digambar karena disamping sukar juga menyulitkan tafsirannya. Tetapi jika hanya melibatkan dua variabel saja, maka sebaliknya hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksinya digambarkan untuk menjadikan jelas dalam tafsiran maknanya. Gambar fungsi linier Ŷ = 25 + 0,5X adalah sebagai berikut : Y 100 75 50 25 0 25 50 75 100 X Gambar 1. Fungsi produksi linier dengan satu variabel input. Ŷ = 25 + 0,5X Keterangan : Fungsi linier itu menyatkan bahwa setiap tambahan satu unit X (=25) akan mengakibatkan tambhan setengan unit Y (=12,5). Gambar 1 memperlihatkan gerak yang menaik lurus. Jika persamaan fungsi produksi menjadi sebaliknya yaitu : Y = 100 – 0,5X, maka gerak garis menjadi menurun lurus dari titik awal 100 dan memperlihatkan berlakunya hukum “Decreasing return”. Gambar fungsi kuadratik Ŷ = 12,5 + X + 0,005X2 adalah seperti gambar 2 berikut ini. Y 100 75 50 25 0 25 50 75 100 X Gambar 2. Fungsi produksi kuadratik dengan satu variabel input. Gambar 2 tersebut memperlihatkan gerak garis cekung yang menaik dari titik awal 25. Gerak tersebut menyatakan adanya tambahan hasil yang semakin bertambah jika suatu input ditambahkan pada input yang semakin tetap dan berlakulah hukum “Increasing Return”. Gambar fungsi produksi yang memperlihatkan berlakunya hukum “Diminishing Return” seperti yang terlihat pada gambar 3. Gambar 3 dibuat berdasarkan persamaan fungsi Cobb-Douglas sederhana Ŷ = 5X0,50 . Pada gambar 3 terlihat gerak garis lengkung (cembung dari sumbu datarnya) yang naik dengan tambahan yang semakin berkurang. Gambar 1,2,3 memperlihatkan fenomena (gejala) yang terdapat di alam yang dicoba diungkapkan melalui model matematika dan statistika. Tentu saja satu model pendekatan tersebut belum cukup mengungkap kejadian yang bersifat menyeluruh dari perilaku produksi juka input di tambah terus menerus. Jadi, satu model fungsi produksi hanya berlaku untuk menggambarkan satu tahapan proses produksi. Ŷ = 12,5 + X + 0,005X2 Y 100 75 50 25 0 25 50 75 100 X Gambar 3. Fungsi produksi Cobb-Douglas dengan satu variabel input. Jika suatu input ditambahkan terus menerus pada input yang tetap, maka perilaku outputnya secara teoritis digambarkan seperti gambar 4. Y 100 75 50 25 0 25 50 75 100 X Gambar 4. Perilaku Produksi dengan satu variabel input. Gambar 4 tersebut merupakan “Kurva Produksi” yang berlaku umum dan banyak ditulis dalam buku-buku teori ekonomi yang membahas perilaku produksi. Kurva produksi itu memperlihatkan bahwa ada tiga proses perilaku dalam produksi jika input X2 ditambahkan secara terus menerus (kontinue) pada suatu input yang tetap (misalnya X1). Pada proses pertama, setiap tambahan input akan memberikan tambahan produk Ŷ = 5X0,5 yang semakin bertambah atau “Increasing Return”. Proses ke dua ditandai dengan tambahan produk yang semakin berkurang pada setiap tambahan input atau “Diminishing Return”. Pada proses ke tiga, setiap tambahan input justru akan menurunkan hasil produksi atau “Decreasing Return”. Suatu contoh perilaku produksi tersebut adalah pemberian obat-obatan dalam pakan ayam untuk menaikkan produksi bobot telurnya. Pemberian dosis tahap pertama yang relatif dari dosis nol sampai dosis agak tinggi menyebabkan adanya tambahan bobot telur yang semakin bertambah. Jika dosis ditingkatkan lagi maka sifat obat akan menjadi racun mulai tampak dengan ditandai tambahan bobot telur menjadi semakin berkurang. Pada proses akhir, jika dosis obat menjadi sangat berlebihan maka sifat racun obat berpengaruh kuat dan menyebabkan tidak ada tambahan bobot telur tetapi justru ada penurunan bobot telur tersebut. Kurva produksi total seperti gambar 4 tersebut perlu dilengkapi kurva produksi per satuan/unit untuk keperluan analisis optimasi. Kurva produksi persatuan meliputi kurva “Produk Rata-rata” (PR) atau Average Product (AP) dan “Produk Marginal” (PM) atau Marginal Product (MP). Produk Rata-rata adalah hasil bagi antara Produk Total dengan input total dalam satuan fisik. Produk Marginal adalah hasil bagi antara tambahan produk total dengan tambahan input dalam sutuan fisik. Sifat-sifat gerak dari PR dan PM mempunyai hubungan dengan gerak dari kurva produksinya, seperti yang diperlihatkan dalam gambar 5. Produk Marginal bergerak naik sampai mencapai maksimumnya pada titik A kemudian menurun terus dan memotong sumbu horisontal di titik D’ . Pada kurva produksi totalnya titik A merupakan titik balik (inflection point) untuk “Increasing Return”, sedangkan titik D’ merupakan titik maksimum produk total yang dapat dicapai. Pada produk marginal yang mulai menurun, mulailah Hukum Diminishing Return berlaku. Produk rata-rata mula-mula bergerak naik sampai mencapai maksimum pada titik E kemudian menurun terus mendekati garis horisontal secara asimtotik. Pada gerakan produk rata-rata yang menaik tetapi selalu berada di bawah produk marginal dan setelah produk rata-rata menurun , maka gerak garis produk rata-rata selalu berada di atas garis produk marginal. Pada saat produk rata-rata mencapai maksimum, produk marginal = produk rata-rata dan ini sebagai tanda titik akhir “daerah II” dan titik awal ”daerah III”. Y TP X Y X Gambar 5. Hubungan gerak PM dan PR dengan Produk Totalnya. Bagi kepentingan optimasi, kurva produksi dibedakan menjadi tiga tahap/daerah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan optimasi pada daerah I (C’ ) dan daerah III (D’ ) merupakan keputusan yang “irrasional”. Hanya pada daerah II pengambilan keputusan optimasi dapat “rasional” dengan letak titik yang ditentukan berdasarkan pertimbangan marginal dari hubungan nilai produk dan inputnya. Secara rinci perhitungan keputusan optimasi ini dibicarakan dalam pokok bahasan IV. Hubungan input dengan produknya dapat pula dibuat tabel seperti tabel I sebagai berikut : Tabel 1. Fungsi Produksi dalam bentuk Tabel Input (unit) Total Produk (unit) Tambahan Input Tambahan Total Produk Produk Rata-rata Produk Marjinal 0 0 0 0 0 0 1 12 1 12 12 12 2 30 1 18 15 18 3 44 1 14 14,7 14 4 54 1 10 13,5 10 5 62 1 8 12,4 8 6 68 1 6 11,3 6 7 72 1 4 10,3 4 8 74 1 2 9,3 2 9 72 1 -2 8 -2 10 68 1 -4 6,8 -4 Daerah I berada di antara penggunaan level input 0 – 2, daerah II terletak antara level input 2 – 8 dan daerah ke III terletak setelah penggunaan input level 8. F. 3. Elastisitas Produksi Elastisitas produksi adalah “Derajat Kepekaan” produksi dicerminkan oleh adanya persentase tambahan produk karena tambahan input satu persen. Elastisitas Produksi (Ep) = 2, berarti bahwa setiap tambahan 1% input akan menambah produk 2%. Konsep elastisitas produksi ini sering dipakai oleh peneliti untuk mengungkapkan “Sudah sampai daerah manakah aktifitas produksi tersebut” berdasarkan sekumpulan data sampel atau populasi. Perhitungan dengan memakai sekumpulan sampel lebih “akurat” untuk penarikan kesimpulan secara “General”/umum dibandingkan cara perhitungan tabel fungsi produksi seperti tabel 1. Elastisitas suatu fungsi y = f(x), didefinisikan sebagai hasil bagi fungsi marginal (y’) dengan fungsi rata-ratanya (ŷ). Rumus elastisitas produksi (Ep) : Ep = y y' = x y dx dy = x dx y dy Ep = y x dx dy • = PR PM = rata Rata oduk Pr arg M Produk − inal Dengan demikian nilai Ep merupakan indikator tahap/daerah dalam proses produksi. Nilai Ep lebih besar dari 1 menunjukkan proses produksi berada dalam daerah I, nilai Ep antara satu dan nol proses produksi dalam daerah II, dan nilai Ep lebih kecil dari nol/negatif menunjukkan proses produksi berada dalam daerah III. Perhitungan Ep dengan memakai fungsi linier sederhana atau berganda dengan cara mengalikan koefisien “b” dengan y x . Dalam bentuk fungsi Codd-Douglas, maka koefisien “b” sudah mencerminkan Ep dengan bukti sebagai berikut : Y = aXb dx dy = baXb-1 = b x axb = b x y b = dx dy y x • adalah Elastisitas Produksi F. 4. Istilah-istilah Hubungan Produk dengan Input 1. TPP = Total Physical Product = Total Produk (TP). 2. APP = Average Physical Product = Average Product (AP) = Produk Rata-rata (PR) = input level TP . 3. MPP = Marginal Physical Product = Marginal Product (MP) = Produk Marginal (PM) = input level d TP d . 4. TVP = Total Value Product = Total Revenue (TR) = Nilai Produk (NP) = TP x Harga Produk. 5. MVP = Marginal Value Product = Nilai Produk Marginal (NPM) = PM x Harga Produk. 6. MR = Marginal Revenue = Pendapatan Marginal = TP d TR d = Harga Produk. 7. MC = Marginal Cost = Biaya Marginal (BM) = PM Input Harga = produk d biaya d . 8. MIC = Marginal Input Cost = Biaya Korbanan Marginal (BKM) = input level input l Biaya tota = Harga Input. G. Pustaka Yang Menunjang 1. Bishop, C. E dan Toussaint, W.D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Hal : 48 - 66 2. Johannes, H. dan Budiono Sri Handoko. 1984. Pengantar Matematika Untuk Ekonomi. LP3ES. Jakarta. Hal : 181 – 187. 3. Kay, R. D. 1981. Farm Management. Mc. Graw-Hill International Book Company. Japan. Hal : 23 – 31. 4. Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Hal : 99 – 107. H. Tugas Terstruktur : 1. Isilah angka pada kolom berikut ini : Input (unit) TP (Unit) PR PM MVP NP BKM MR MC MIC 0 0 1 12 2 30 3 44 4 54 5 62 6 68 7 72 8 74 9 72 10 68 Ket : Harga input : Rp 12,- dan harga produk : Rp 2,- 2. Buatlah kurva produksi total dan kurva produksi per satuan dengan menggunakan tabel diatas tersebut! BAB IV POKOK BAHASAN III : BIAYA PRODUKSI A. Materi Pokok Bahasan Biaya Produksi adalah : 1. Pengertian dan Unsur-unsur Biaya Produksi 2. Fungsi Biaya Produksi dan kurvanya 3. Perilaku Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang B. Tujuan Instruksional Umum : Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 3 yaitu dapat menerapkan teori dengan menggambarkan perilaku biaya produksi. C. Tujuan Instruksional Khusus : 1. Menjelaskan kembali pengertian dan unsur-unsur biaya produksi 2. Membedakan perilaku biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang 3. Menghitung biaya per unit produk dengan teliti 4. Melukiskan gambar kurva biaya produksi. D. Kegiatan Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka di kelas, memberi tugas terstruktur, belajar mandiri dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa adalah mengikuti kuliah, mengerjakan tugas dan belajar mandiri/kelompok. E. Peralatan Papan tulis, kapur tulis, pengeras suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah. F. Teori : F.1. Pengertian dan Unsur-unsur Biaya Produksi Biaya dalam pengertian ekonomi adalah semua “beban” yang harus ditanggung untuk menyediakan barang agar siap dipakai konsumen. Dalam bidang produksi, biaya adalah “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menyelenggarakan proses produksi dinyatakan dalam bentuk uang. Pengertian “beban” yang harus ditanggung meliputi semua bentuk pengeluaran uang maupun yang bukan pengeluaran uang nyata. Golongan-golongan biaya termasuk : 1. Biaya Expenditure / biaya eksplisit / Pengeluaran nyata. Sebagai contoh adalah pembelian tunai pakan, obat-obatan dan upah tenaga kerja. 2. Biaya Implisit / Pengeluaran yang tidak nyata. Sebagai contoh adalah penyusutan alat yang dipakai lebih dari satu tahun yaitu bangunan kandang, mesin-mesin, dan peralatan tempat pakan. Penyusutan merupakan taksiran kerugian uang karena kerusakan alat tersebut. 3. Biaya sosial / external cost yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengganti kerugian-kerugian fisik luar akibat adanya produksi dari suatu perusahaan. Sebagai contoh yaitu biaya pencemaran lingkungan, biaya keramaian. 4. Biaya Internal / private cost yaitu biaya yang memang dikeluarkan untuk proses produksi itu sendiri. Sebagai contoh biaya pembelian pakan, obat-obatan, dan bibit ternak. 5. Biaya alternative / Opportunity cost adalah merupakan biaya ganti kerugian dari keuntungan rata-rata. Sebagai contoh jika uang yang digunakan dalam proses produksi itu sendiri dimasukkan dalam bank. Tanpa kerja dari produsen, bank akan memberikan keuntungan berupa bunga. Bunga dari bank inilah sebagai biaya alternatif rata-rata yang harus diperhitungkan oleh produsen. 6. Biaya tetap / Fixed Cost adalah biaya yang besarnya tidak berubah total dengan berubahnya produk. Sebagai contoh adalah biaya penyusutan bangunan dan peralatan yang tahan lama (lebih dari satu tahun), bunga bank dan gaji pegawai tetap. 7. Biaya variabel / Varibel Cost adalah biaya yang totalnya berubah-ubah dengan berubahnya produk. Sebagai contoh adalah biaya pembelian pakan, upah pekerja harian, dan perbaikan peralatan dan bangunan. Biaya variabel diperlukan untuk membiayai input yang habis dipakai sekali dalam proses produksi. Suatu hal yang harus mendapat perhatian adalah bahwa pembedaan biaya tersebut merupakan beban yang seharusnya diperhitungkan dalam proses produksi. Pada kenyataan sehari-hari, prinsip perhitungan biaya tersebut dilaksanakan oleh “Perusahaan komersiil”. Dalam bidang usahatani, prinsip perhitungan biaya berdasarkan apa yang dirasakan sebagi beban karena petani bertindak sebagai investor, manager dan sekaligus pekerja kasarnya sehingga menyulitkan perhitungannya. Sebagai contoh, unsur biaya dalam produksi ayam pedaging/petelur skala kecil meliputi : 1. Biaya pembelian bibit / DOC (Day Old Chick) 2. Biaya pembelian pakan konsentrat 3. Biaya pembelian obat-obatan 4. Biaya pembelian pakan tambahan (Feed Suplement) 5. Biaya upah tenaga kerja 6. Biaya pembelian litter / alas kandang 7. Biaya pembelian bahan baker 8. Biaya transportasi 9. Biaya perbaikan kandang dan peralatan 10. Biaya penyusutan kandang dan peralatan tahan lama 11. Biaya pembayaran bunga bank 12. Biaya untuk perizinan dan iuran F. 2. Fungsi Biaya Produksi Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya variabel ditentukan oleh besarnya produk yang dihasilkan sehingga biaya totalpun akan ditentukan oleh besarnya produk yang dihasilkan. Sehingga, biaya total merupakan fungsi dari produk atau Biaya (x) = f (produk = Y). Fungsi biaya total mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 1. Fungsi biaya total terletak di kuadran pertama karena jatah produksi Y dan biaya total X positif. 2. Penggalnya dengan sumbu X positif, karena menunjukkan biaya tetap. 3. Setiap tambahan produksi Y akan menambah biaya produksi X, sehingga dy dx positif dan fungsi biaya total adalah menaik. Sebagai fungsi biaya total dapat dipakai : 1. Fungsi linier sederhana : X = a + bY 2. Fungsi parabola kuadrat : X = a + b1Y + b2Y2 3. Fungsi kubik : X = a + b1Y - b2Y2 + b3Y3 4. Fungsi polinom pangkat tinggi : X = a + cYb 5. Fungsi Eksponensial : X = aebY Perilaku biaya produksi menurut teori tradisional dibedakan dalam perilaku boaya jangka pendek (Short Run) dan biaya jangka panjang (Long Run). Pada perilaku biaya jangka pendek dikenal pemisahan biaya tetap dan biaya variabel, sedangkan pada perilaku biaya jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel. Kurva biaya total dan biaya per satuan produk secara teoritis merupakan kebalikan dari perilaku kurva produksi seperti gambar 6 berikut : Y G’ F’ MP AP X Y Gambar 6. Hubungan kurva produksi dan kurva biaya pada satu variabel input dan output TC TVC G A F X Y MC AC AVC AFC F G X Beberapa istilah biaya produksi : 1. TC = Total Cost = Biaya Tetap (TP) = TFC + TVC. 2. TFC = Total Fixed Cost = Biaya Tetap Total (BTT). 3. TVC = Total Variabel Cost = Biaya Variabel Total (BVT). 4. ATC = Average Total Cost = Average Cost (AC) = Biaya rata-rata (BR) = TP TC . 5. AFC = Average Fixed Cost = Biaya Tetap Rata-rata (BTR) = TP TFC . 6. AVC = Average Variabel Cost = Biaya Variabel Rata-rata (BVR) = TP TVC . 7. MC = Marginal Cost = Biaya Marginal (BM) = Tambahan biaya dibagi tambahan produk. F. 3. Perilaku Biaya Produksi Perilaku biaya produksi dalam jangka pendek seperti terlihat dalam gambar 6. Adapun sifat-sifat kurva biaya per satuan produk adalah sebagai berikut : 1. Biaya tetap rata-rata (BTR) dengan bertambahnya produk menurun secara terus- menerus mendekati sumbu horizontal secara asimtotik. 2. Biaya variabel rata-rata (BVR) dengan bertambahnya produk mula-mula menurun kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Jika BVR minimum maka biaya marginal (BM) = BVR. BVR mendekati kurva biaya rata-rata (BR) secara asimtotik. 3. BR dengan bertambahnya produk mula-mula menurun, kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Jika BR minimum maka BM = BR. 4. BM dengan bertambahnya produk kurvanya mula-mula menurun kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Jika BR dan BVR menurun dengan bertambahnya produk, maka BM berada di bawah kurva BR dan BVR. Tetapi, jika BR dan BVR menaik maka BM akan berada di atas kurva BR dan BVR tersebut. Dalam jangka panjang, maka perilaku biaya berbeda dengan perilaku biaya jangka pendek. Hal ini penting dipahami mengingat pengambilan keputusan optimasi juga berbeda pada ke dua perilaku biaya tersebut. Bentuk kurva biaya produksi per satuan jangka panjang seperti gambar 7 berikut : Gambar 7. Kurva Biaya per Satuan Jangka Panjang. Kurva biaya jangka panjang tersebut dikenal dengan Kurva Amplop karena memang BR jangka panjang terlihat “mengamplopi” kurva-kurva biaya jangka pendek dan gambar keseluruhan kurva tersebut seperti gambar sisi belakang amplop surat. Adapun sifat-sifat kurvanya sebagai berikut : 1. BR jangka panjang dengan bertambahnya produk mula-mula menurun, kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Kurva BR jangka panjang merupakan batas luar kurva BR jangka pendek. 2. BM jangka panjang dengan bertambahnya produk mula-mula menurun, kemudian menaik setelah mencapai minimum. Pada waktu BR jangka panjang menurun, maka BM jangka panjang berada di bawah kurva BR jangka panjang serta BR dan BM jangka pendek. Tetapi setelah BR jangka panjang menaik maka kurva BM jangka panjang berada di atas ketiganya. 3. Waktu BR jangka panjang minimum maka kurva BR dan BM baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah sama. Y BRTP BM BR BM BR BR BM BMTP X Hubungan kurva produksi dan kurva biaya produksi dapat pula dibuat dalam bentuk seperti tabel berikut : Tabel 2. Tabel produk dan biaya produksinya. Input (Kg) TP (Kg) PR PM BTT Rp BVR Rp BT Rp BTR Rp BVR Rp BR Rp BM Rp RM Rp 0 0 0 0 300 0 300 0 0 10 72 7,2 7,2 300 295 595 4.16 4.09 8.25 4.09 5.0 20 148 7,4 7,6 300 590 890 2.02 3.98 6.01 3.88 5.0 30 225 7.5 7.7* 300 885 1185 1.33 3.93 5.26 3.83* 5.0 40 295 7,4 7.0 300 1180 1480 1.01 4.00 5.01 4.21 5.0 50 360 7,2 6.5 300 1475 1775 0.83 4.09 4.92 4.53 5.0 60 420 7,0 6.0 300 1770 2070 0.71 4.21 4.92 4.91 5.0 70 475 6,8 5.5 300 2065 2365 0.63 4.34 4.97 5.36 5.0 80 525 6,7 5.0 300 2360 2660 0.57 4.49 5.06 5.90 5.0 90 500 5,5 -2.5 300 2200 2500 0.60 4.40 5.00 6.40 5.0 100 490 4,9 -1.0 300 2100 2400 0.49 4.28 4.77 10.0 5.0 Tabel 2 juga memberikan gambaran bahwa jika PR maksimum, maka BVR minimum dan jika PM maksimum maka BM minimum. G. Pustaka Yang Menunjang Bishop, C. E dan Toussaint, W.D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Hal : 97 - 144 Johannes, H. dan Budiono Sri Handoko. 1984. Pengantar Matematika Untuk Ekonomi. LP3ES. Jakarta. Hal : 187 – 197. Kay, R. D. 1981. Farm Management. Mc. Graw-Hill International Book Company. Japan. Hal : 44 – 49. Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Hal : 154 – 163. H. Tugas Terstruktur 2 : 1. Isilah angka-angka dibawah : IP (unit) TFC (Rp) TVC (Rp) TC (Rp) AVC (Rp) AFC (Rp) AC (Rp) MC (Rp) 1 100 10,00 2 100 16,00 3 100 21,00 4 100 26,00 5 100 30,00 6 100 36,00 7 100 45,50 8 100 56,00 9 100 72,00 10 100 90,00 11 100 109,00 12 100 130,00 13 100 160,00 14 100 198,20 15 100 249,50 16 100 324,00 17 100 418,50 18 100 539,00 19 100 698,00 20 100 900,00 2. Buatlah kurva biaya total dan kurva biaya per satuannya dalam satu kuadran salib sumbu. BAB V POKOK BAHASAN IV : OPTIMASI INPUT- OUTPUT A. Materi Pokok Bahasan Optimasi Input-Output 1. Tiga daerah dalam fungsi produksi dan optimasi 2. Efisiensi Teknis dan Efisiensi Ekonomis 3. Keputusaan Optimasi B. Tujuan Instruksional Umum Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 6 yaitu evaluasi mengenai keputusan optimasi. C. Tujuan Instruksional Khusus : Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu : 1. Menghitung NPM dan BKM dari suatu tabel input-output, dan dari suatu fungsi produksi 2. Menetapkan titik kombinasi input-output yang optimum dalam bentuk sejumlah input dan keuntungan yang diperoleh produsen 3. Menyimpulkan optimasi produksi dalam bentuk kurva. D. Kegiatan Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka di kelas, memberi tugas terstruktur, belajar mandiri dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa adalah mengikuti kuliah, mengerjakan tugas dan belajar mandiri/kelompok. E. Peralatan Papan tulis, kapur tulis, pengeras suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah. F. Teori F.1. Tiga Daerah dalam Fungsi Produksi dan Optimasi Dalam pokok bahasan II telah disinggung bahwa ada tiga daerah dalam fungsi produksi yang mempunyai hubungan dengan pengambilan keputusan optimasi. Dalam daerah I setiap penambahan input fisik akan memberikan tambahan produk yang semakin bertambah sehingga keputusan penghentian tambahan input di daerah ini tidak rasional. Sebaliknya di daerah III setiap tambahan input akan menurunkan produksi sehingga keputusan penambahan input tidak rasional. Daerah I dan III merupakan daerah “Irrasional” untuk kegiatan penyelenggaraan produksi. Pada daerah II setiap tambahan input akan menghasilkan tambahan produksi yang semakin menurun sehingga di daerah produksi ini terdapat “pertimbangan” apakah input akan ditambah atau dihentikan oleh produsen. Daerah II ini merupakan daerah yang memerlukan pertimbangan rasional penyelenggaraan kegiatan produksi dan disebut sebagai daerah “Rasional”. Pertimbangan yang rasional dalamkegiatan produksi dilaksanakan produsen dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam usahanya. Dalam hal ini pertimbangan untuk mencapai tingkat “keuntungan yang maksimum” merupakan pertimbangan yang rasional bagi setiap usaha. Jika produsen telah mengambil keputusan berdasarkan “keuntungan yang maksimum” maka dikatakan produsen itu telah mengoptimalisasi keputusannya dan penyelenggaraan produksi dalam kondisi optimal. Perhitungan keuntungan maksimum melibatkan harga faktor produksi bersama dengan satuan fisik input dan outputnya. Sekali fungsi produksi atau tabel hubungan input-output fisik diketahui, maka dengan diketahuinya harga masing-maisng input-output akan memudahkan produsen mempertimbangkan keputusannya. F.2. Efisiensi Teknis dan Efisiensi Ekonomis Dalam proses produksi, dikenal istilah efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknis merupakan syarat keharusan dan efisiensi ekonomis merupakan syarat kecukupan dalam setiap petimbangan pengambilankeputusan produsen. Efisiensi teknis tercapai pada saat produk rata-rata berada pada maksimumnya dan efisiensi ekonomis tercapai pada saat nilai produk marjinal (NPM) sama dengan biaya korbanan marjinalnya (BKM). Efisiensi ekonomis merupakan kata lain dari “keuntungan maksimum”. Secara kronologis, setiap tambahan input dari awal sampai akhir akan didapatkan efisiensi taknis lebih dahulu dan setelah itu baru efisiensi ekonomis. Efisiensi ekonomis penggunaan faktor-faktor produksi dirumuskan sebagai berikut : x1 y1 BKM NPM = x2 y2 BKM NPM = x3 y3 BKM NPM ......... xn yn BKM NPM = 1 Apabila sejumlah faktor produksi digunakan untuk menghasilkan satu produk, maka efisiensi ekonomis masing-masing faktor produksi dirumuskan sebagai berikut : x1 y BKM NPM = 1, x2 y BKM NPM = 1, ........... xn y BKM NPM = 1 Dalam bentuk kurva, efisiensi ekonomis input x dititik A sebagai berikut : Y B NPMY A BKMX 0 XE X Gambar 8. Kurva Efisiensi Ekonomis Input F.3. Keputusan Optimasi Dalam rangka menetapkan keputusan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tabel maupun fungsi yang menggambarkan hubungan produk faktor produksinya. Sebagai teladan, data dalam Tabel 3 dapat digunakan untuk keputusan optimasi. Tabel 3. Data Input, Produk, NPM dan BKM Input (unit) Produk (unit) NPM (Rp) BKM (Rp) 0 0 1 12 48 24 2 30 32 24 3 44 56 24 4 54 40 24 5 62 32 24 6 68 24* 24* 7 72 16 24 8 74 8 24 9 72 8 24 10 68 16 24 Keterangan : harga input Rp 24,-/unit, harga produk Rp 4,-/unit Berdasarkan Tabel 3 tersebut, penggunaan input pada level 6 unit menghasilkan nilai NPM = BKM, yang berarti keuntungan maksimum telah tercapai. Di bawah dan di atas penggunaan input 6 keuntungan yang diperoleh menjadi lebih sedikit. Pada input 5, biayanya 5 x Rp 24,- = Rp 120,- dan penerimaannya 62 x Rp 4,- = Rp 248,- sehingga keuntungannya Rp 248,- - Rp 120,- = Rp 128. Pada input 7, biayanya Rp 168,- dan penerimaannya Rp 288,- sehingga keuntungannya Rp 120,-. Pada input 6 biayanya Rp 144,- dan penerimaannya Rp 272,- sehingga keuntungannya Rp 128,-. Dalam bentuk suatu fungsi produksi, perhitungan apakah proses produksi dapat mencapai tingkat keuntungan yang maksimum saranya berbeda dari bentuk tabel, tetapi prinsipnya sama. Contohnya : suatu fungsi produksi hasil perhitungan statistik dari usaha ayam pedaging sebagai berikut : Y = 0,23 X1 0,47 X2 0,36 (fungsi Cobb-Douglas) Dimana : Y = bobot ayam hidup (kg), ỹ = 300 kg, Hp = Rp 1300,-/kg X1 = modal (Rp), x = Rp 500.000,- Hx = Rp 0,1/Rp 1,- X2 = tenaga kerja (HKP) , x = 15 HKP, Hx = Rp 1500,-/HKP Apakah proses produksi pada skala usaha tersebut telah mencapai optimum ? Evaluasinya sebagai berikut : 1. Koefisien 0,47 dan 0,36 menunjukkan bahwa Ep antara 1 – 0 dan produksi berada di daerah II. Kondisi ini memenuhi syarat untuk rasionalisasi“ keputusan. 2. Koefisien regresi (b1 dan b2) itu dapat digunakan untuk menghitung NPM dengan cara sebagai berikut : NPM = harga produk (Hp) x PM NPM = Hp x dx dy Berdasarkan rumus Ep, maka koefisien b fungsi di atas = y x dx dy • Maka secara cepat besarnya nilai NPM = x y b Hp • • = x y b Hp • • dari sekelompok sampel usaha 3. BKM merupakan harga dari faktor produksinya 4. Berdasarkan 2 dan 3 maka : - NPM modal = 1300 x 0,47 x 500000 300 = 0,36 sedangkan BKM = 0,1 Hal ini berarti modal belum mencapai efisiensi ekonomis dan masih dapat ditambah. - NPM tenaga kerja = 1300 x 0,36 x 15 300 = Rp 9360,- sedangkan BKM = Rp 1500 Hal ini juga berarti tenaga kerja belum mencapai produksi yang efisien secara ekonomis dan masih perlu ditambah. G. Pustaka yang Menunjang Pemahaman Bishop, CE dan Toussaint, WD. 1979. Ibid. Hal : 67 – 70. Kay, RD. 1981. Ibid. Hal : 28 – 29 Sudarsono. 1983. Ibid. Hal : 114 – 121 Sumarjono, D. 1986. Analisis Ekonomi Ayam Pedaging pada Dua Skala Usaha Keluarga di Kelompok Peternak Unggas ’’Tulus Rahayu“ Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Tesis. Fakultas Pascasarjana Unpad. Tidak dipublikasikan. Hal : 32, 101 H. Tugas Terstruktur 3 1. Gunakanlah data penyelesaian Tugas Terstruktur 1, kemudian tentukan level input yang menghasilkan keuntungan maksimum disertai bukti perhitungannya. 2. Buatlah kurva NPM dan BKM serta titik dimana input output mencapai optimum. BAB VI POKOK BAHASAN V : OPTIMASI INPUT – INPUT A. Materi Pokok Bahasan Optimasi Input-input adalah : 1. Kombinasi Input-input dan Optimasi 2. Laju Substitusi Marjinal dan Rasio Harga Input 3. Keputusan Optimasi B. Tujuan Instruksional Umum adalah sebagai berikut : Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 6, yaitu evaluasi mengenai keputusan optimasi. C. Tujuan Instruksional Khusus adalah sebagai berikut : Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu untuk : 1. Menghitung MRS dan Rasio Harga Input baik dari tabel maupun dari suatu fungsi input 2. Menetapkan titik kombinasi input-input yang optimum dalam bentuk jumlah dan biayanya 3. Menyimpulkan optimasi input-input dalam bentuk kurva D. Kegiatan Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka di kelas, memberi tugas terstruktur, belajar dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa adalah mengikuti kuliah, mengerjakan tugas terstruktur, belajar mandiri/berkelompok. E. Peralatan Papan tulis, kapur tulis, pengeras suara, OHP-OHT dan diktat kuliah F. Teori F.1. Kombinasi Input-input dan Optimasi Disamping pengambilan keputusan optimasi penggunaan input untuk output/produk yang berubah-ubah, maka seorang produsen juga harus mengambil keputusan optimasi apabila dijumpai keadaan dimana produk jumlahnya tetap/tidak dapat diubah-ubah. Optimasi produsen dalam hal ini adalahsegala upaya agar input- input yang digunakan dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga biaya menjadi minimum dan dengan demikian keuntungan yang diperoleh dapat maksimum. Dalam penyelenggaraan produksi, pada umumnya suatu hasil (produk) tertentu dapat diperoleh dengan menggunakan berbagai kombinasi input-input tertentu. Gambaran tersebut juga belaku di bidang peternakan, misalnya : 1. Hasil produksi sususapi perah 8 l/hari diperoleh dengan menggunakan input pakan hijauan dan input pakan konsentrat dalam imbangan 40 kg : 3 kg; 35 kg : 4 kg atau 30 kg : 5 kg 2. Hasil produksi bobot hidup ayam pedaging suatu perusahaan sebesar 360 kg, produsen dapat menggunakan modal uang dan tenaga kerja pada berbagai imbangan yaitu Rp 540.000,- : 15 hari kerja pria (HKP), Rp 500.000,- : 20 HKP atau Rp 400.000,- : 30 HKP Berbagai kombinasi input-input untuk menghasilkan produk yang sama dalam bentuk kurva dinyatakan sebagai garis “Isokuan“ atau “Isoproduk“. Ada tiga golongan bentuk isoproduk tergantung cara-cara mengkombinasi input-input yaitu : 1. Kombinasi input-input dengan imbangan linier menaik konstan. Sebagai contoh adalah sepasang kerbau dengan satu tenaga pria untuk membajak tanah. Jika ada dua pasang kerbau maka tentu ada dua tenaga pria dan seterusnya. Kurva kombinasi input-inputnya seperti pada Gambar 9. X1(Kerbau) (3,8) (2,4) (1,2) X2 (orang) Gambar 9. Kurva Kombinasi Input-input dengan Imbangan Linier Menaik Konstan 2. Kombinasi input-input dengan suat imbangan linier menurun konstan. Sebagai contoh adalah waktu/jam kerja tenaga pemerahan susu sapi perah dengan memakai orang san mesin pemerah susu. Produksi susu 200 l/hari jika diperah dengan tenaga orang membutuhkan waktu 300 menit, sedangkan dengan tenaga mesin dibutuhkan waktu 100 menit. Dengan demikian setiap menit tenaga mesin mampu mengganti 3 menit tenaga manusia. Kurva kombinasi input-inputnya seperti pada Gambar 10. X1(Mns) 3 1 X2 (Mesin) Gambar 10. Kurva Kombinasi Input-input dengan Imbangan Linier Menurun Konstan 3. Kombinasi input-input dengan imbangan yang menurun tidak linier. Sebagai contoh adalah input-input bahan pakan untuk menyusun ransum ternak yang “balance“/seimbang bagi produksi telur. Dalam hal ini bahan kedelai dapat diganti dengan jagung + ragi pada berbagai kombinasi, bahan bekatul dapat diganti dedak pada berbagai kombinasi dan sebagainya. Kurva kombinasi input-inputnya seperti pada Gambar 11. X1(Kedelai) A B X2 (jagung dan ragi) Gambar 11. Kurva Kombinasi Input-input yang Menurun Tak Linier. Bentuk kurva yang seperti Gambar 11 itu karena adanya kemampuan batas “substitusi“ dari masing-masing bahan pakan itu. Jagung + ragi tidak dapat mengganti sepenuhnya kedelai dan sebaliknya kedelai tidak dapat mengganti sepenuhnya jagung + ragi. Batas substitusi jagung + ragi di titik A dan batas substitusi kedelai di titik B. F.2. Laju Substitusi Marjinal dan Rasio Harga Input Laju substitusi marjinal atau “Marjinal Rate of Substitution“ (MRS) adalah laju rasio (perbandingan) antara pengurangan input yang diganti dengan tambahan input penggantinya secara fisik. Pada kurva, MRS ditunjukkan oleh adanya “slope“ atau lereng garis isoproduk. Secara fisik, MRS dan angkanya > -1 menunjukkan satu satuan input pengganti mampu mengganti lebih dari satu input yang lain. Jika MRS < -1 maka satu satuan input pengganti hanya mampu mengganti kurang dari satu untuk input yang diganti. Jika MRS = 1, maka kemampuan mengganti antara input yang satu dengan yang lainnya adalah sama. Agar keputusan optimasi dapat ditentukan, maka perlu dihitung rasio harga masing-masing input yang dapat saling mengganti disamping MRSnya. Rasio harga input adalah perbandingan antara harga input pengganti dengan harga input yang diganti. Kombinasi input-input akan optimum jika : “ Pengurangan input x1 . harga x1 = Tambahan input x2 . harga x2“ -dx1 . Hx1 = dx2 . Hx2 - 2 1 dx dx = 1 2 Hx Hx MRS = Rasio Harga (RH) Dalam bentuk kurva, kombinasi input-input yang optimum seperti pada Gambar 12 di bawah ini. X1 MRS RH B X2 Gambar 12. Kurva Optimasi Input-input Dalam Gambar 10, keadaan MRS = RH ditunjukkan dari kesamaan lereng garis MRS dan RH di titik A. Apabila ada lebih dari dua input yang dikombinasikan, maka letak titik optimum tidak dapat ditentukan dalam gambar karena letak titiknya berada dalam ruang 3 dimensi. Namun kombinasi yang optimum dapat ditentukan dengan metode “Linier Programming“. F. 3. Keputusan Optimasi Dalam upaya menetapkan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tebel atau fungsi yang menggambarkan hubungan input satu dengan input yang lainnya. Contoh : data dalam Tabel 4 dapat digunakan untuk menentukan keputusan optimasi. Tabel 4. Data Kombinasi Ransum untuk Menghasilkan Bobot yang Sama pada Sapi Kereman (Harga biji-bijian Rp 440/kg dan hay Rp 300/kg) Jenis Ransum Biji-bijian (Kg) Hay (Kg) MRS RH A B C D E F G 825 900 975 1050 1125 1200 1275 1350 1130 935 770 630 520 440 0 2.93 2.60 2.20 1.87 1.47 1.07 1.47 1.47 1.47 1.47 1.47 1.47 1.47 Keterangan : Hay adalah bahan pakan yang diganti, biji-bijian adalah bahan pakan yang mengganti. (Lihat urutan angka-angka ke dua bahan itu). Berdasarkan Tabel 4, ransum F yang terdiri dari biji-bijian 1200 Kg dan Hay 520 Kg memperoleh angka MRS = RH yang berarti biaya minimum input telah tercapai. Biaya ransum F adalah (1200 Kg x Rp 440/kg) + (520 Kg x Rp 300/Kg) = Rp 684.000,-. Pada ransum dengan MRS yang lebih besar atau lebih kecil RH dalam kasus ini biayanya lebih tinggi dari ransum F. Pada ransum B biayanya Rp 735.000,- dan pada ransum G biayanya Rp 693.000,- Dalam bentuk fungsi, perhitungan optimasi memerlukan banyak fungsi yaitu fungsi tujuan aktifitas yang minimum dan fungsi kekangan (pembatas aktifitas). Sebagai contoh adalah menyusun ransum ternak yang “Least-cost“ tetapi memenuhi persyaratan gizi seperti berikut : 1. Bahan yang dipakai Alfalfa (x1) dan Soybean Meal (x2) 2. Harga x1 = $ 60/ton dan harga x2 = $ 100/ton 3. Kandungan CP x1 = 20% dan CP x2 = 40% 4. Kandungan lemak x1 = 2% dan lemak x2 = 0,5% 5. Kandungan CP (Crude Protein) dan lemak dalam ransum harus memenuhi syarat minimal mengandung CP 30% dan lemak 1% setiap ton. Dalam bentuk fungsi, data 1-5 ditulis sebagai berikut : Fungsi tujuan minimum (Z min) = 60 x1 dan 100 x2 Fungsi kekangannya : CP (%) : 20x1 + 40x2 ≥ 30 Lemak (%) : 2x1 + 0,5x2 ≥1 Jumlah (ton) : 1x1 + 1x2 = 1 Agar perhitungan optimasi lebih mudah maka fungsi kekangan diubah menjadi persamaan kemudian dibuat grafik/kurvanya. 1. Kurva CP, jika x1 = 0, maka x2 = 0,75. Jika x2 = 0, maka x1 = 1,5. Garis yang ditarik dari x2 ke x1 merupakan kurva CP. 2. Kurva Lemak, jika x1 = 0, maka x2 = 2. Jika x2 = 0, maka x1 = 0,5. Garis yang ditarik dari x2 ke x1 merupakan kurva lemak. 3. Kurva Jumlah, jika x1 = 0, maka x2 = 1. Jika x2 = 0, maka x1 = 1. Garis yang ditarik dari x2 ke x1 merupakan kurva jumlah. Gambar kurva persamaan fungsi kekangan seperti Gambar 13 dan penetapan optimasi dapat melalui dua jalan, yaitu : 1. Menentukan garis Rasio Harga 6 , 0 100 60 Hx Hx 2 1 = = , dan titik persinggungan dengan isoproduknya (Titik B). Imbangan x1 dan x2 ditentukan dengan menguraikan garis yang berpotongan di titik B tersebut. 2. Menguraikan semua garis yang berpotongan dalam isoproduknya untuk mendapatkan kuantitas x1 dan x2, kemudian memasukkan kuantitas tersebut dalam persamaan fungsi tujuan. Kombinasi yang optimum tercapai jika Zmin terendah. B C X1 2 A 1 0 1 2 D X2 Gambar 13. Kurva Fungsi Kekangan dan Optimasi Input-input Kurva isoproduk merupakan hasil gabungan persamaan lemak yang ditunjukkan garis yang menghubungkan titik ABCD pada gambar 13. Titik A kuantitas x1 = 1,5 ton dan biayanya $90. Titik B kuantitas x2 = 2 ton dan biayanya $200. Titik B merupakan perpotongan garis CP dengan garis Jumlah, x1 dan x2 kuantitasnya sebagai berikut : • 20x1 + 40x2 = 30...(1x)... 20x1 + 40x2 = 30 • x1 + x2 = 1...(20x)... 20x1 + 20x2 = 20 – 20x2 = 10 x2 = 0,5 x1 = 0,5 • Biaya adalah Zmin = (0,5 x 60) + (0,5 x 100) = $80. Titik C merupakan perpotongan garis Jumlah dan Lemak, x1 dan x2 kuantitasnya sebagai berikut : • 2x1 + 0,5x2 = 1...(1x)... 2x1 + 0,5x2 = 1 • x1 + x2 = 1...(2x)... 2x1 + 2x2 = 2 – -1,5x2 = -1 x2 = 0,67 x1 = 0,33 • Biaya adalah Zmin = (0,33 x 60) + (0,67 x 100) = $86,8. Dengan demikian, optimum input-input di titik B. CA JUMLAH LEMAK G. Pustaka Yang Menunjang Pemahaman Agrawal and Heady. 1972. Operation Research Methods for Agricultureal Decisions. Bishop, C. E dan Toussaint, W.D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta. Hal : 126 – 138. Kay, R. D. 1981. Farm Management. Mc. Graw-Hill International Book Company. Japan. Hal : 32 – 34. H. Tugas Terstruktur 4 1. Hitunglah MRS, RH dan tentukan optimasi input-input dari data tabel dibawah! Jenis Kombinasi Alfalfa (pound) Jagung (pound) MRS RH 1 8 13,0 2 10 9,4 3 12 7,1 4 14 5,7 5 16 4,7 6 18 3,9 7 20 3,4 8 22 2,9 9 24 2,6 10 26 2,3 11 28 2,0 12 30 1,8 Keterangan : - Semua kombinasi menghasilkan produk 23 pounds susu dengan 4% lemak/hari - Harga alfalfa Rp 1/pound - Harga jagung Rp 3/pound 2. Buatlah kurva kombinasi input-input yang optimum berdasarkan tabel diatas! BAB VII POKOK BAHASAN VI : OPTIMASI OUTPUT-OUTPUT A. Materi Pokok Bahasan Optimasi Output-output adalah : 1. Kombinasi Output-output dan Optimasi 2. Kurva Kemungkinan Produksi, MRPT dan Rasio Harga Produk 3. Keputusan Optimasi B. Tujuan Instruksional Umum adalah sebagai berikut : Pada akhir kuliah, mahasiswa diharapkan mampu berpikir taraf 6, yaitu dapat Evaluasi, mengenai keputusan optimasi produk-produk. C. Tujuan Instruksional Khusus adalah agar mahasiswa mampu : 1. Menghitung MRPT dan rasio harga produk baik dari tabel maupun dari suatu fungsi 2. Menetapkan titik kombinasi produk-produk yang optimum dalam bentuk jumlah dan pendapatannya 3. Menggambar optimasi produk-produk dalam bentuk kurva D. Kegiatan Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas, memberi tugas terstruktur, belajar dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa, diharuskan mengikuti kuliah, menjalankan tugas terstruktur belajar mandiri/berkelompok. E. Peralatan : Papan tulis, kapur tulis, pengeras suara, OHP – OHT dan diktat kuliah. F. Teori F.1. Kombiansi Output-output dan Optimasi Produsen diharapkan untuk mengambil keputusan dimana dijumpai keadaan input-input yang tetap/tidak dapat diubah-ubah. Dalam hal ini keputusan optimasi menyangkut segala upaya agar produk-produk yang dihasilkan dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menjadi maksimum, dan dengan biaya input yang tetap akan diperoleh keuntungan yang maksimum. Seorang produsen dibidang peternakan akan mempertimbangkan apakah cukup satu usaha kambing saja ataukah lebih dari dua usaha yaitu usaha kambing dan sapi kareman atas dasar adanya jumlah uang yang tersedia. Produsen ayam pedaging dihadapkan pilihan berapa jumlah ayam yang akan dijual dalam bentuk hidup dan bentuk karkas. Persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan baik melalui keputusan yang mendasarkan pada pertimbangan optimasi output-output (produk-produk). Sifat-sifat khusus yang penting sekali diketahui jika produsen ingin mengkombinasikan output-output adalah bentuk hubungan output-output tersebut. Ada empat golongan sifat produk jika dikombinasikan, yaitu : 1. Produk yang bergandengan (joint product) Sebagai contoh adalah kombinasi produk kulit kambing dengan jumlah kambing, hati ampela ayam dengan karkas ayam, mentega dan susu kental. Sifat produknya tidak dapat saling mengganti dan perbandingan produksinya tetap, seperti terlihat pada Gambar 14. Y1 Y2 Gambar 14. Kurva Produk yang Bergandengan 2. Produk yang saling bersaingan (competitive product) Sebagai contoh adalah produksi anak ayam dengan produksi telur konsumsi dari ayam buras, produksi dalam bentuk bobot hidup ayam pedaging dengan produksi bentuk karkas, produksi susu segar dengan produksi susu kental. Sifat produknya dapat saling mengganti secara linier ataupun tidak linier, seperti pada Gambar 15 dan 16. Y1 Y2 Gambar 15. Kurva Produk yang Bersaingan Linier Y1 Y2 Gambar 16. Kurva Produk yang Bersaingan tak Linier 3. Produk yang saling melengkapi (complementary product) Sebagai contoh adalah produksi bobot hidup sapi yang digemukkan (fattening) dengan produksi pupuk kandangnya, produksi hijauan di padang penggembalaan dengan produksi bobot hidup sapi dan produksi pakan konsentrat dengan produksi telur ayam ras. Sifat produknya saling melengkapi dimana tambahan produksi yang satu akan menambah produksi yang lainnya. Seperti pada Gambar 17. Y1 Y2 Gambar 17. Kurva Produk yang Saling Melengkapi 4. Produk sebagai tambahan (Supplementary product) Sebagai contoh adalah produk telur ayam buras dengan produksi bobot hidup ayamnya, produksi daging sapi dengan produksi bobot kulitnya, produksi “litter size” dengan produksi kotoran dari induk babi, dan sebagainya. Sifat produknya adalah produk yang satu dapat ditingkatkan tanpa menambah atau mengurangi produk yang lainnya. Kurva seperti Gambar 18. Y1 A B D C Y2 Gambar 18. Kurva Produk Tambahan Keterangan : AB = Kurva yang terjadi jika Y1 tetap CD = Kurva yang terjadi jika Y2 tetap F. 2. Kurva Kemungkinan Produksi, MRPT dan Rasio Harga Produk Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menyediakan ruang untuk berbagai kombinasi produk-produk yang biayanya sama atau “Isocost”. Sedangkan MRPT adalah Marginal Rate of Product Tranformation/Laju Transformasi Produk Marginal yang merupakan perbandingan antara pengurangan produk yang diganti dengan tambahan produk penggantinya. Pada kurva, MRPT ditunjukkan oleh “Slope” atau lereng Kurva Kemungkinan Produksi (KKP). Kurva Kemungkinan Produksi diturunkan dari Kurva Tukar melalui penjelasan “Kotak Edgeworth” seperti gambar 19. Penjelasan Gambar 19 menggunakan prinsip bahwa dua produk atau lebih dapat dikombinasikan jika produk-produk tersebut masing- masing dapat ditransformasikan mengikuti prinsip “Dengan biaya sama, dimana kuantitas produk yang ditukarkan sekecil-kecilnya dan kuantitas produk yang diperoleh sebesar-besarnya”. Gambar 19. Kurva Tukar Jika produk Y2 akan ditukarkan dengan produk Y1. Isokuan produk Y2 terlihat menaik dari titik O-nya, sedangkan isokuan produk Y1 akan terlihat menurun dari titik O- nya. Isokuan dari Y2 dan Y1 terlihat ada yang saling memotong dan ada yang saling bersinggungan. Pada titik isokuan yang berpotongan, penukaran kuantitas Y2 akan TKY1 Y1 MY2 0 MY2 MY1 Y2 0 TKY2 X Y2 D C Y1 B C D A B Y2 memperoleh kuantitas Y1 yang lebih sedikit dibandingkan penukaran pada titik singgung isokuan (Titik A dan B bagi Y2 kuantitasnya sama, tetapi bagi Y1 kuantitas A lebih sedikit dibanding B mengingat isokuan yang lebih tinggi kuantitasnya juga lebih tinggi). Berdasarkan hal tersebut maka titik-titik persinggungan isokuan merupakan titik tukar yang disukai dalam penukaran, dan garis yang menghubungkan titik-titik tukar itu dinamakan Kurva Tukar. Kurva Tukar letaknya di ruang faktor produksi Y2 dan Y1. Pemindahan dari ruang faktor ke ruang produksi Y2 dan Y1 mempunyai sifat khas yang mencirikan bentuk hubungan dua produk yang dikombinasikan seperti yang telah dibahas di atas dan disebut Kurva Kemungkinan Produksi. Agar keputusan optimasi dapat ditentukan, maka di samping dihitung MRPT-nya juga perlu untuk dihitung Rasio Harga produknya (RH). Rasio Harga Produk adalah “perbandingan antara harga produk hasil penukaran dengan harga produk yang ditukarkan”. Pada hakekatnya “hasil penukaran” adalah “pengganti”, sedangkan “yang ditukarkan” adalah “yang diganti” = Prinsip Subtitusi. Kombinasi produk-produk akan optimum jika : “ Pengurangan Y2 . harga Y2 = Tambahan Y1 . Harga Y1“ - dY2 . HY2 = dY1 . HY1 - 1 2 dY dY = 2 1 HY HY MRPT = Rasio Harga Produk (RH) Dalam bentuk kurva, kombinasi produk-produk yang optimum seperti Gambar 20 di bawah ini. Gambar 20. Kurva Optimasi produk-produk Gambar 20 memperlihatkan MRPT = RH, ditunjukkan dari kesamaan lereng garis MRPT dan RH di titik B. Apabila ada lebih dari dua produk yang dikombinasikan maka letak titik optimum tidak dapat ditentukan dalam gambar karena letak titiknya 0 Y Y B RH MRPT berada dalam ruang tiga dimensi. Namun demikian, kombinasi yang optimum dapat ditentukan dengan metode “Linier Programming”. F. 3. Keputusan Optimasi Dalam upaya menentukan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tabel atau fungsi yang menggambarkan hubungan antara produk yang satu dengan produk yang lain. Sebagai contoh data dalam tabel 5 dapat digunakan untuk menentukan keputusan optimasi. Tabel 5. Data kombinasi Produk Bibit Ayam Pedaging dan Bibit Ayam Petelur pada Biaya yang Sama (Harga bibit ayam pedaging Rp 560/ekor dan harga bibit ayam petelur Rp 400/ekor). Produk bibit ayam pedaging (Y1) (Ekor) Produk bibit ayam petelur (Y1) (Ekor) MRPT (- 1 2 dY dY ) RH ( 1 2 HY HY ) 0 700 1300 1800 2200 2500 2700 4600 4100 3500 2800 2000 1100 0 0 0.71 1.00 1.40 2.00 3.00 5.50 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 Berdasarkan tabel 5, kombinasi produk bibit ayam pedaging 1800 ekor dengan bibit ayam petelur 2800 ekor mencapai optimum dengan nilai produk yang maksimum sebesar 1800 ekor x Rp 560/ekor + 2800 ekor x Rp 400/ekor = Rp 2.128.000,-. Kombinasi lain akan memperoleh pendapatan yang lebih kecil, kecuali kombinasi bibit ayam pedaging 1300 ekor dengan bibit ayam petelur 3500 ekor yang ternyata pendapatan outputnya sama. Dalam kasus ini dua kombinasi tersebut dapat dipilih oleh produsen dalam prakteknya, namun demikian secara teori produsen akan lebih menyukai kombinasi yang mendapatkan MRTP sama atau mendekati nilai Rhnya mengingat sudah ada ”niat” untuk mengganti Y2 dengan Y1. Dalam bentuk fungsi, perhitungan optimasi memerlukan banyak fungsi yaitu fungsi tujuan aktifitas yang maksimum dan fungsi kekangan/kendala/pembatasnya. Sebagai contoh adalah dengan mengkombinasikan produk bibit ayam pedaging dan ayam petelur untuk memaksimumkan pendapatan dalam persyaratan tertentu sebagai berikut : 1. Bibit ayam pedaging (Y1) dan bibit ayam petelur (Y2) 2. Harga Y1= Rp 400,-/ekor dan harga Y2 = Rp 300,-/ekor 3. Luas tanah untuk Y1= 200 Cm2 dan Y2 = 300 Cm2 4. Biaya untuk Y1 = Rp 200,-/ekor dan Y2 = Rp 100,-/ekor 5. Tenaga kerja untuk Y1 = 100 HKP dan Y2 = 100 HKP 6. Dalam keseluruhan kombinasi Y1 dan Y2 akan menggunakan luas tanah maksimum 60.000 Cm2 , biaya maksimum Rp 40.000,-, tenaga kerja maksimum untuk Y1 = 17.500 dan untuk Y2 maksimum 17500 HKP. Dalam bentuk fungsi, data 1-6 ditulis sebagai berikut : Fungsi tujuan maksimum (Z mak) = 400 Y1 dan 300 Y2 Fungsi kekangannya : Luas Tanah (LT) : 200Y1 + 300Y2 ≤ 60000 Biaya (B) : 200Y1 + 100Y2 ≤ 40000 Tenaga kerja (TK) : 100Y1 ≤ 17500 100Y2 ≤ 17500 Agar perhitungan optimasi lebih mudah, maka fungsi kekangan diubah menjadi persamaan kemudian dibuat grafik/kurvanya : 1. Kurva LT, jika Y1 = 0, maka Y2 = 200. Jika Y2 = 0, maka Y1 = 300. Garis yang ditarik dari Y2 ke Y1 merupakan kurva LT. 2. Kurva B, jika Y1 = 0, maka Y2 = 400. Jika Y2 = 0, maka Y1 = 200. Garis yang ditarik dari Y2 ke Y1 merupakan kurva B. 3. Kurva TK, jika Y1 = 175, garis kurvanya lurus tak memotong Y2 Y2 = 175, garis kurvanya lurus tak memotong Y1. Gambar kurva persamaan fungsi pembatas seperti Gambar 21. Setelah itu, penetapan optimasi dapat melalui dua jalan : 1. Membuat garis Rasio Harga 33 , 1 HY HY 1 2 = , Kemudian ditentukan titik persinggungan dengan KKP (Titik A). Imbangan Y1 dan Y2 ditentukan dengan menguraikan garis yang berpotongan di titik A tersebut. 2. Menguraikan semua garis yang berpotongan dalam membentuk KKP untuk mendapatkan kuantitas T1 dan T2, kemudian memasukkan kuantitas tersebut dalam persamaan fungsi tujuan. Kombinasi yang optimum tercapai jika Zmaks terbesar. Gambar 13. Kurva Fungsi Kekangan dan Optimasi Input-input Kurva Kemungkinan Produksi (KKP) merupakan hasil gabungan persamaan LT, B, dan TK seperti yang ditunjukkan garis yang menghubungkan titik ABCD pada gambar 21. • Titik B, Y2 = 175, pendapatannya Zmaks = 175 x 300 = Rp 52500,-. • Titik F, Y1 = 175, pendapatannya Zmaks = 175 x 400 = Rp 60000,-. • Titik C merupakan perpotongan garis TK Y2 dengan LT. Kuantitas dan pendapatan Y1 dan Y2 adalah : 200 Y1 + 300 Y2 = 60000 Y1 + 300 (175) = 60000, Y1 = 37,5 Z maks = 400(37,5) + 300(175) = Rp 67500,- • Titik D merupakan titik potong garis B dengan garis LT. Kuantitas dan pendapatan Y1 dan Y2 sebagai berikut : 200Y1 + 300Y2 = 60000 200Y1 + 100Y2 = 40000 – 200Y2 = 20000, Y2 = 100 dan Y1 = 150 Z maks = 400 (150) + 300 (100) = Rp 90000,- • Titik E merupakan titik potong garis B dengan TKY1. Kuantitas dan pendapatan Y1 dan Y2 adalah sebagai berikut : 200 Y1 + 100 Y2 = 40000 200 (175) + 100 Y2 = 40000, …… Y2 = 50 dan pendapatannya Z maks = 400 (175) + 300 (50) = Rp 85000,-. • Dengan melihat perhitungan yang telah dilakukan di setiap titik perpotongan garis yang membentuk KKP, maka titik D adalah titik optimum kombinasi produk- produk dengan kuantitas Y1 = 150 ekor dan Y2 = 100 ekor. . B Y2 Y1 400 300 200 100 0 TKY2 TKY1 D E C 100 200 F 300 LT Pustaka yang Menunjang Bishop, C. E. dan Toussaint, W. D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta. hal : 153 – 170. Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Hal :143 – 150. Taha, H.A. 1976. Operations Research. Mc. Millan Publishing Co, Inc. New York. Collier Mc. Millan Publishers. London. Hal : 42 - 44. H. Tugas Terstruktur 5. 1. Isilah tabel diatas! Jenis Kombinasi Susu Segar (Kg) Mentega (kg) MRPT RH A 60 0 B 55 1 C 50 3 D 45 4 E 40 6 F 35 8 G 30 10 H 25 12 I 20 14 J 15 16 PERSOALAN : Hitunglah MRPT, RH, dan buatlah kurva optimasi produk dari data dalam tabel diatas ! (Harga susu segar Rp 1000,-/kg dan mentega Rp 3000,-/kg). BAB VIII POKOK BAHASAN VII : OPTIMASI USAHA (FIRM) A. Materi Pokok Bahasan Optimasi Usaha adalah : 1. Usaha (Firm) dan Optimasi Usaha 2. Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Biaya 3. Keputusan Optimasi B. Tujuan Instruksional Umum adalah sebagai berikut : Pada akhir kuliah, mahasiswa diharapkan mampu berpikir taraf 6, yaitu dapat Evaluasi, mengenai keputusan optimasi usaha. C. Tujuan Instruksional Khusus adalah agar mahasiswa mampu : 1. Menghitung keuntungan/profit yang maksimum berdasarkan data suatu tabel biaya dan tingkat penjualan produk 2. Membuat kurva profit yang maksimum pada pasar persaingan sempurna dan persaingan monopoli 2. Menyimpulkan skala usaha yang optimum. D. Kegiatan Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas, memberi tugas terstruktur, belajar dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa, diharuskan mengikuti kuliah, menjalankan tugas terstruktur belajar mandiri/berkelompok. E. Peralatan : Papan tulis, kapur tulis, pengeras suara, OHP – OHT dan diktat kuliah. F. Teori F.1. Usaha (Firm) dan Optimasi Usaha Produsen adalah pengelola perusahaan. Dalam kaitan pengambilan keputusan optimasi, biaya produksi sering menjadi dasar analisisnya mengingat biaya merupakan beban yang harus dikeluarkan sebelum produk dihasilkan. Kenyataan menunjukkan bahwa sering produsen mengeluh karena harga produk yang diterima tidak dapat menutup biaya. Tinggi rendah harga produk sering tergantung pada Pasar Produk yang dihadapi produsen. Oleh karena itu, optimasi perusahaan dalam hal ini menyangkut segala upaya produsen untuk berproduksi pada skala dan harga tertentu berdasarkan bentuk pasar produknya sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum atau jika rugi maka kerugian usahanya minimum. Pasar adalah tempat ”bertemunya” penjual dan pembeli untuk menentukan harga barang dan jasa tertentu. Harga yang terbentuk berdasarkan kekuatan penawaran dan permintaan dari suatu barang dan jasa yang disebut ”harga pasar” barang dan jasa yang bersangkutan. Secara teoritis ”bertemunya” penjual dan pembeli tidak harus secar fisik, tetapi dapat pula melalui telepon, surat-menyurat dan media lain. Fungsi penting pasar yang berkaitan dengan optimasi perusahaan ada 5 yaitu : 1. Pasar menetapkan nilai suatu barang dan jasa yang dinyatakan dalam satuan harga. Dalam mekanisme pasar, terbentuknya harga pasar ditentukan oleh kekuatan penawaran dan penjualan. Selanjutnya gerak harga pasar menentukan keputusan optimasi produsen tentang apa dan berapa jumlah produk yang optimum dioperasionalkan. 2. Pasar mengorganisir pasar lain. Adanya pasar input/faktor produksi dan pasar output menjadikan produk mempunyai jalinan yang erat. Jika ada kenaikan harga di pasar input, maka pasar output akan terpengaruh untuk terjadinya kenaikan harga. 3. Pasar mendistribusikan barang. Penghasilan seorang pembeli sangat menentukan jumlah barang/produk yang dibeli. Hal ini berarti jumlah produksi tidak dapat ”dilempar” di pasaran tanpa adanya kekuatan/daya beli konsumen. 4. Pasar menyelenggarakan penjatahan. Tidak semua barang/produk selalu tersedia setiap saat untuk memenuhi kebutuhan baik konsumtif maupun produktif. Hal ini berarti produsen harus mengatur penjatahan produk berdasarkan pasarnya. 5. Pasar mempertahankan dan mempersiapkan keperluan di masa yang akan datang. Dalam segala hal keputusan penyelengaraan produksi, produsen akan berorientasi pada pasar terutama dalam hal penanaman modal dan prospek usaha. Bagi produsen, karakteristik bentuk pasar yang dihadapi haruslah diketahui. Secara teori, ada dua golongan bentuk pasar yaitu 1. Pasar persaingan bebas (Pasar Persaingan Murni dan Pasar Persaingan Sempurna) 2. Pasar persaingan tidak bebas (Pasar Monopoli dan Pasar Persaingan Monopolistis, Oopoli, Oligopoli) Dibedakan dalam dua bentuk pasar karena ada perbedaan bentuk kurva permintaan/Demand yang khas dan bentuk kurva tersebut diperlukan untuk perhitungan optimasi usaha. Karakteristik pasar persaingan sempurna adalah : 1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak, masing-masing perilaku individu tidak mempengaruhi harga pasar (semuanya sebagai ”price taker”/pengikut harga pasar) 2. Barang yang diperjual-belikan bersifat homogen 3. Adanya kebebasan membuka dan menutup usaha 4. Mobilitas sumber daya ekonomi sempurna 5. Pengetahuan pembeli dan penjual tentang keadaan pasar juga sempurna Dalam praktek, pasar persaingan sempurna tidak pernah ada. Sehingga, dapat membantu produsen dalam memecahkan masalahnya dengan menggunakan pendekatan teori pasar persaingan sempurna. Bentuk kurva Demand berbentuk horisontal/sejajar dengan sumbu datarnya, dan dapat diartikan jika produsen menaikkan harga produk melebihi harga pasar, maka permintaan produk akan menjadi tak terhingga. Karakteristik pasar monopoli adalah pasar yang hanya dikuasai oleh seorang penjual saja, tidak ada barang subtitusi dan pembelinya sangat banyak. Oleh karena itu produsen dapat menentukan harga pasar (”Price Seller”) dan permintaan yang dihadapi produsen sama dengan permintaan pasarnya. Dalam kaitan ini, hukum permintaan ”Jika harga barang naik maka jumlah barang yang diminta konsumen menjadi turun” berlaku sepenuhnya. Bentuk kurva Demand adalah miring dari kiri atas menuju kanan bawah. F.2. Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Biaya Beberapa istilah dalam kurva permintaan pasar yang penting diketahui adalah : 1. TR = Total Revenue = Penerimaan total = Harga Produk (Hy) x Kuantitas Produk (Qy) 2. AR = Average Revenue = Penerimaan rata-rata = TR : TP = Qy Qy x Hy = Hy atau harga produk 3. MR = dQy dTR =TR’ = Harga Produk Pada pasar persaingan sempurna, kurva demand (D) yang horisontal itu memenuhi persamaan Hy = a – b, dimana b = 0 sehingga Hy = a adalah sama dengan fungsi demandnya. Disamping itu, TR = Hy x Qy TR = (a – b Qy) x Qy, karena b = 0, maka TR = a x Qy TR = MR = a a = Hy. Dengan demikian pada pasar persaingan sempurna D = AR = MR. Pada pasar persaingan monopoli, kurva Demand (D) mempunyai hubungan dengan AR dan MR sebagai berikut : D : Hy = a – b Qy AR = Hy = Kurva D TR = (a – b Qy) Q = a Qy – b Qy2 , sehingga MR = TR’ = a – 2b Qy. Dengan demikian D = AR. MR ”slope” nya 2 kali curam lereng D Agar keputusan optimasi dapat ditentukan, maka kurva permintaan pasar tersebut harus dihubungkan dengan kurva biaya produksi persatuan. Keputusan optimasinya berdasarkan Prinsip Marginal sebagai berikut : ”Biaya produksi marginal = Penerimaan produksi marginal” Dalam bentuk kurva, daerah optimum antara skala usaha dan harganya adalah berbeda bagi pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Pendekatan dengan biaya marginal dapat pula memakai pendekatan total yang menggunakan kurva total. Pendekatan marginal dapat dikatakan lebih cepat dan praktis untuk mendapatkan optimasi usaha. Optimasi usaha pada pasar persaingan sempurna dijelaskan dalam bentuk kurva persatuan sebagai berikut : 1. Optimasi usaha ”Short-Run" Gambar 22. Optimasi Usaha ”Short-Run” Pasar Persaingan Sempurna Dalam gambar 22, titik A merupakan titik optimal usaha dengan tingkat keuntungan yang maksimum. Daerah keuntungan maksimum adalah segi empat ABCD. B A C D MC AC AVC AFC Qy Hy 0 F E D1=MR=AR D3=MR=AR D2=MR=AR Titik E merupakan titik pulang pokok (Break-event point) dimana dalam usaha ini tidak untung dan tidak rugi. Titik F merupakan titik dimana harga produk = biaya variabel/satuan dan disebut titik ”Gulung tikar”, karena usaha akan lebih rasional jika ditutup pada kasus harga produk lebih rendah dari titik ini. Harga produk yang bergerak di bawah titik E dan sampai pada titik F, usaha yang dilakukan mengalami kerugian. Optimasi produsen di sepanjang titik EF masih dapat dibenarkan karena kerugian akan menjadi minimum dengan menjalankan operasi usaha dibandingkan bila ditutup sama sekali (Penerimaan masih mampu menutup biaya tetap dan ada tambahan penerimaan diatas biaya variabel). Operasi perusahaan tetap dilaksanakan menunggu perkembangan harga, menjaga prestise dan memantapkan langganan. Operasi perusahaan di bawah titik F menyebabkan beban biaya perusahaan lebih tinggi dari biaya tetapnya karena biaya variabel tidak dapat ditutup dengan harga produk, sehingga lebih baik usaha ditutup. Dengan demikian beban perusahaan hanya sebesar biaya tetapnya. 2. Optimasi usaha ”Long-Run” Gambar 23. Optimasi Usaha ”Long Run” Pasar Persaingan Sempurna Dalam gambar 23, titik A merupakan titik optimal usaha dengan keuntungan maksimum. Daerah keuntungan maksimum adalah segi empat ABCD. Titik E merupakan titik ”Pulang Pokok” dan sekaligus titik ”Gulung Tikar” usaha. Hal ini karena semua biaya merupakan biaya variabel dan tidak ada pembagian biaya tetapnya. Optimasi usaha pada pasar monopoli dijelaskan dalam bentuk kurva per satuan sebagai berikut : B A C D BM7P BR BA7P BM Qy Hy 0 E D1=MR=AR D2=MR=AR BR BR BM BM 1. Optimasi ”Short Run” Gambar 24. Optimasi Usaha pada Pasar Monopoli ”Short Run” Dalam gambar 24, titik A merupakan kombinasi harga dan kuantitas produk yang menghasilkan keuntungan maksimum. Daerah keuntungan maksimum adalah segi empat ABCD (perhatikan cara membuat garis MR lerengnya 2 kali lebih curam dari lereng D). 2. Optimasi ”Long Run” Gambar 25. Optimasi Usaha pada Pasar Monopoli ”Long Rung” Gambar 25 menjelaskan bahwa titik F merupakan titik optimasi usaha ”Long Run” dengan daerah keuntungan maksimum segi empat FGHE. Titik B juga merupakan titik optimasi usaha ”Short Run” dengan daerah keuntungan maksimum segi empat BCDA. Berdasarkan luas daerah keuntungan maksimum tersebut maka pada optimasi ”Long Run” keuntungannya lebih besar dari ”Short Run”. F.3. Keputusan Optimasi BR BM A MR B C D D=AR Qy Hy 50 100 0 Dalam upaya menentukan keputusan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tabel atau fungsi yang menggambarkan hubungan antara biaya dan permintaan pasarnya. Sebagai contoh, data tabel 6 merupakan gambaran biaya usaha dan profitnya pada pasar persaingan sempurna. Tabel 6. Penerimaan Marginal (MR), Biaya Marginal (MC), Biaya Rata-rata (AC) dan Profit Penjualan Hrg. Produk MC AC Profit ($) Produk (MR) = ($) ($) ($) per Unit Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 1.50 1.00 1.25 1.50 2.00 3.25 5.00 8.00 12.00 17.00 9.25 6.50 5.19 4.45 4.04 3.93 4.06 4.50 5.25 -12.00 -4.25 -1.50 -0.19 0.55 0.96 1.07 0.94 0.50 -0.25 -12.00 -8.50 -4.50 -0.76 2.75 5.75 7.49 7.52 4.50 2.50 Sumber : Fergusen and Gould. 1975. Keterangan : Profit per unit diperoleh dari MR – AC. Berdasarkan tabel 6, maka optimasi usaha tercapai pada penjualan produk 8 satuan. Jika dibuat kurva maka kurvanya seperti Gambar 26 sebagai berikut : Gambar 26. Kurva optimasi usaha ”Short Run” tabel 6. Gambaran biaya usaha dan keuntungan maksimum pada pasar monopoli seperti tercantum dalam tabel 7 sebagi berikut : Tabel 7. MR, MC, dan profit Pasar Monopoli. Penjualan Harga TR TC MR MC Profit Produk ($) ($) ($) ($) ($) ($) 5 13 23 38 50 60 68 75 81 2.00 1.10 0.85 0.69 0.615 0.55 0.50 0.45 0.40 10.00 14.30 19.55 26.22 30.75 33.00 34.00 33.75 32.40 12.25 15.00 18.25 22.00 26.25 31.00 36.25 42.00 48.25 0 0.54 0.52 0.44 0.35 0.23 0.13 -0.03 -0.23 0 0.34 0.33 0.25 0.35 0.48 0.66 0.82 1.04 -2.25 -0.70 1.30 4.22 4.50 2.00 -2.25 -8.25 -15.85 86 0.35 30.10 55.00 -0.46 1.35 -24.90 Sumber :Ferguson and Gould. 1975. Berdasarkan tabel 7, maka penjualan produk 50 satuan merupakan optimasi usaha pada pasar monopoli. Jika digambar dalam bentuk kurva, maka kurvanya seperti gambar 27. Gambar 27. Kurva Optimasi Usaha ”Short Run” tabel 7. G. Pustaka yang Menunjang Ferguson, C. E. Dan Gould JP. 1975. Micro Economic Theory. Richard D. Irwin Inc. Homewood. Illinois. England. Hal : 222 – 250, 259, 201. Sudarman, A. 1980. Teori Ekonomi Mikro. BPFE – UGM. Yogyakarta. H : 6 – 7. Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Hal : 186 – 207. H. Tugas Terstruktur 6 Gunakanlah tugas terstruktur ke – 2. Jika pasar yang dihadapi adalah pasar persaingan sempurna dengan harga produk Rp 38,-. Tentukanlah besarnya skala usaha yang optimum, besarnya keuntungan usaha dan buatlah kurva titik optimasinya beserta daerah keuntungan yang maksimum tersebut. BAB IX PENUTUP Sebagai penutup diktat kuliah ini, perlu ditegaskan bahwa : 1. Mata kuliah Ekonomi Produksi merupakan mata kuliah keahlian yang menyediakan prinsip-prinsip dasar alat pengambilan keputusan optimasi usaha ternak yang diperlukan bagi sarjana peternakan. 2. Dalam belajar Ekonomi Produksi, setiap bab selalu berhubungan satu dengan yang lain sebagai satu kesatuan yang utuh. Pembagian dalam bab-bab diperlukan untuk mempertajam suatu analisis. 3. Kesempatan bertanya dan berdiskusi kepada pengampu pada setiap acara perlu dimanfaatkan mahasiswa dengan sebesar-besarnya sehingga diperoleh manfaat pendalaman dan pengembangan pengetahuan Ekonomi Produksi. 4. Nilai kemampuan akhir keahlian Ekonomi Produksi ditentukan dan diperoleh dimasyarakat. Oleh karena itu, gunakanlah waktu yang baik ini untuk belajar semaksimal mungkin. saya ingin anda senang karena saya...semua itu indah pada waktunya"" ""katakanlah aku cinta YESUS selamanya"";)